--> Skip to main content

Upacara nurunkeun, marhabaan atau cukur rambut di Bendungan, Pagaden Barat

 Sampurasun .... Rampes....

Blog Mang Yono. Hari Minggu tanggal 24 Nopember 2013 saya menghadiri Upacara nurunkeun, marhabaan atau cukur rambut di Bendungan, Pagaden Barat. Ini adalah acara Upacara untuk anak saudara saya di Kampung Bendungan, Desa Bendungan, Kecamatan Pagaden Barat, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Indonesia. Waktu Upacara Kehamilan Tujuh Bulanan di Pagaden Barat, Subang.  Saya tulis juga di Blog Mang Yono, saudara saya ini dikaruniai seorang putri yang cantik dan lucu istilah kerennya unyu – unyu ... hehehe.

Upacara Nurunkeun yaitu upacara pertama kali bayi dibawa ke halaman rumah, maksudnya mengenal lingkungan dan sebagai pemberitahuan kepada tetangga bahwa bayi itu sudah dapat digendong dibawa berjalan-jalan di halaman rumah atau mengelilingi rumah dengan membawa padi segenggam, buku dan alat tulis, nah dalam upacara ini si bayi digendong oleh paraji / dukun beranak. Upacara Nurun keun dilaksanakan setelah tujuh atau dua belas hari. Pada Upacara Nurunkeun biasanya di gabungkan dengan pengajian, Upacara Cukuran / marhabaan

Upacara nurunkeun, marhabaan atau cukur rambut di Bendungan, Pagaden Barat
Putri saudara Mang, cantik dan lucu ... unyu - unyu

Upacara cukuran dimaksudkan untuk membersihkan atau menyucikan rambut bayi dari segala macam najis. Upacara cukuran atau marhabaan juga merupakan ungkapan syukuran atau terima kasih kepada Alloh yang telah mengkaruniakan seorang anak serta lahir dengan selamat. Dan untuk marhabaan ini di undang mama Ajengan, Ustadz atau kiyai dan para tetangga atau saudara.

Pada pelaksanaannya bayi dibaringkan di tengah-tengah para undangan disertai perlengkapan bokor yang diisi air kembang 7 rupa dan gunting yang digantungi perhiasan emas berupa kalung, cincin atau gelang untuk mencukur rambut bayi. 


Sayah jadi ingin punya anak perempuan... hadeuuh
Sayah jadi ingin punya anak perempuan... hadeuuh

Pada saat itu mulailah para undangan berdo’a atau marhaban, yaitu memuji sifat-sifat nabi Muhammad saw. dan membacakan do'a yang mempunyai makna selamat lahir bathin dunia akhirat. Pada saat marhabaan itulah rambut bayi digunting sedikit oleh beberapa orang yang berdoa pada saat itu.

Ini masih melakukan Tingkeban loh... Apa itu tingkeban, mang?.

Tingkeban berasal dari kata Tingkeb artinya tutup, maksudnya si ibu yang sedang mengandung tujuh bulan tidak boleh bercampur dengan suaminya atau melakukan gituan *pasti udah pada paham khan? Hehehe.

Tingkeban berlangsung sampai empat puluh hari sesudah persalinan, tuhkan sekarang baru saja dua belas hari, jadi tunggu deh sampai Hari H-nya, tinggal menghitung hari saja, boleh juga tuh coretin tanggalan hehehe.....

Terimakasih sobat - sabit sudah berkunjung ke blog saya ini dan membaca tentang Upacara nurunkeun, marhabaan atau cukur rambut di Bendungan, Pagaden Barat.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments