--> Skip to main content

Cara / Tips memberantas keong mas, yang dilakukan di daerah Kabupaten Subang.

Cara / Tips memberantas keong mas, yang dilakukan di daerah Kabupaten Subang.

Sampurasun.... Rampes... Setelah kemarin Blog Mang Yono menulis tentang Berburu Jamur su’ung bulan / supa su’ung / jamur Barat . Nah kali ini mau mencoba menulis tentang Cara / Tips memberantas keong mas, yang dilakukan di daerah Kabupaten Subang. Keong mas bintanga ini paling kencang larinya, seperti yang dalam cerita si kancil dan siput yang adu cepat lari, tuh si kancil kalah khan ... #Semprul hehehe.

Puluhan hektar lahan padi di Kabupaten Subang, diserang hama keong emas mulai menyerang tanaman padi milik petani sejak padi ditanam sampai berumur satu bulan. Akibatnya, beberapa petani terpaksa harus Ngayuman (tambal sulam) tanaman padinya jika tidak ingin gagal panen.

Cara / Tips memberantas keong mas, yang dilakukan di daerah Kabupaten Subang.
Keong mas pada ngumpet

 

Keong – keong emas ini beraksi menyerang tanaman padi biasaya dilakukan pada malam hari, sedangkan pada siang hari, hama keong emas itu membenamkan diri di lumpur, mungkin malu ya... hehehe. 

Cara pembasmian dengan menggunakan cara tradisional, dirasa petani sudah tidak mampu lagi dilakukan, kerena banyaknya keong mas yang menyerang, sementara ini hanya membasminya secara konvensional yakni dengan mengambil satu persatu.
Telur keong mas
Telur keong mas di pohon padi
 
 (i). Pengambilan keong mas secara langsung dengan tangan dari sawah pada pagi hari ketika keong dalam keadaan aktif dan mudah diambil. 

(ii). Menggunakan tumbuhan yang mengandung racun bagi keong mas. Misalnya daun sembung, daun eceng gondok, daun jeruk. Berbagai tumbuhan tersebut dianjurkan diaplikasikan sebelum penanam padi. Saluran kecil dibuat agar keong mas berada di dalam saluran tersebut dan selanjutnya di atas saluran tersebut tempatkan tumbuhan yang disebutkan di atas. 

(iii). Menggunakan atraktan seperti daun talas, daun pisang, daun pepaya, bunga terompet, dan koran bekas, supaya mudah mengumpulkan keong tersebut. Daun diletakkan dalam petakan sawah secara berjejer, berjarak 2 meter antar umpan, yang dilakukan 1 bulan setelah Tandur ( Tanam padi sambil mundur ), tapi di daerah saya bukan tandur lagi ding, sekarang sudah menggunakan teknik Tanju yaitu tanam padi sambil maju.
 
(iV). Meletakkan kawat kasa atau anyaman bambu pada Kokocoran pemasukan dan pengeluaran air utama, untuk mencegah masuknya keong mas kecil dan dewasa. Cara ini juga untuk mengambil keong mas yang terperangkap. 

(V)  Sebaiknya para petani Tandur ( Tanam padi sambil mundur ), tapi di daerah saya bukan tandur lagi ding, sekarang sudah menggunakan teknik Tanju yaitu tanam padi sambil maju  menggunakan bibit yang sudah berumur 30 sampai 35 hari setelah tebar, karena keong mas kalau padinya sudah berumur segitu tidak mau memakannya lagi, mungkin sudah bukan ABG lagi ya.. . hehehe. 

(Vi). Menancapkan ajir bambu sebagai perangkap telur di sawah yang selalu tergenang atau pada saluran pengairan untuk menarik keong mas dewasa bertelur. Dengan cara ini kelompok telur muda dapat terkumpul untuk kemudian diambil dan dihancurkan. Panjang kayu perangkap sekitar 1 meter, dengan diameter 3 centimeter atau kurang dikit, dan jarak antara tiang perangkap sekitar 3 meter. 

(Vii). Mempertahankan air agar tidak terlalu tinggi sekitar 3 centimeter atau mengeringkan dengan cara dikeringkan kemudian digenangi lagi secara bergantian per 2 hari.

(Viii) Beberapa predator keong mas adalah burung dan itik, kura-kura, ikan serta insekta. Penggembalaan itik di lahan persawahan, merupakan pengendalian yang efektif, dengan tanpa merusak padi yang telah ditanam.

 (iX). Penggunaan bahan kimia yang tidak merusak lingkungan dapat juga dilakukan.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments