--> Skip to main content

Celoteh Nenek dan kakek tentang Pilpres 2014

Sampurasun .... Rampes ...


Blog Mang Yono. Kakek dan Nenek saya usianya sudah senja layaknya seorang nenek dan kake pada umumnya. Usia yang menunjukkan kematangan dan kebijaksanaannya  menjalani berbagai macam peristiwa hidup dan kehidupan, pribahasa mengatakan seperti sudah manyak makan Asam Garam . Usia yang juga terpahat di keriput keningnya, legam tangannya, hingga ayunan langkahnya yang makin mengendur. 


Bagi saya, si nenek dan kakek bukanlah bagian dari sejarah, melainkan adalah sejarah itu sendiri. Lantas apa hubungannya dengan geliatan panggung perpolitikan yang sedang gelisah di negara tercinta ini, khususnya fokus bursa capres dan cawapres yang akan dipilih oleh rakyat Indonesia 9 Juli 2014 mendatang. Nenek dan kake saya bukan Folitikus dan bukanlah konstituen salah satu parpol pengusung capres dan cawapres seperti Bupati dan Wakil Bupati Subang cuti Kampanye Pilpres. Sikapnya netral, dan tidak berkepentingan untuk mendukung salah satu calon pasangan R1 1 dan RI 2 yang lagi hangat - hangatnya. Beliau hanya selalu berusaha mengisahkan sejarah apa adanya dengan sebaik-baiknya dan setepat-tepatnya, meski terkadang jawaban atas pertanyaan tertentu disimpannya hingga waktu sendiri yang menjawabnya. 

Celoten Nenek dan kakek tentang Pilpres 2014
Nenek saya. poto dokumentasi Blog Mang Yono
Dari beliaulah, saya terpikir pentingnya mengenal SIAPA para calon tersebut dengan melihat peristiwa-peristiwa yang sudah terjadi, dan bukan sebaliknya terbuai dengan janji – janji dari para capres dan cawapres yang kadang bertolak belakang dengan apa yang sudah mereka, para capres/cawapres itu, lakukan di masa-masa sebelumnya. Kata nenek, “Coba tengok ke belakang. Mungkin jawaban itu bisa ditemukan di sana.”


Memang jaman sekarang ini tidak sulit untuk dilakukan. Cukup memutar badan sedikit. Apalagi di masa kini, dengan teknologi yang semakin maju dan serba cepat. Menengok ke belakang bisa dengan kaca spion, layar kaca, kacamata. Kita tidak perlu lagi repot – repot belajar bahasa Sansekerta untuk menerjemaahkan batu-batu bertulis untuk melihat catatan sejarah tentang masa lalu. Tinggal Klik disini apa yang dibutuhkan mungkin tampil di depan mata dalam sekejap, dengan kecanggihan internet. 


Kakek saya berkata “ Enakan jaman Soeharto”.

Saya dengan ucapannya itu jadi penasaran “ Memangnya kenapa kek, harga – harga murah ya kek ?”

Kakek saya menjawab “ Jaman Soeharto itu, Nenek kamu masih cantik, umurnya juga masih 20 Tahun”

# Semprul ah kakek.... heheheh
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments