--> Skip to main content

Bagaimana cara agar atap rumah tidak bocor?.

Sampurasun ... Rampes ..

Blog Mang Yono.  TIDAK ada gading yang tak retak, tapi kalau atap rumah kita pada retak pasti kalau pas hujan pada bocor, iya khan?. Apakah ada atap yang tak pernah bocor? Jawaban saya “Tentu ada”, bahkan mungkin rumah anda termasuk didalamnya, asal cukup tepat rancangannya waktu pembuatannya, cermat dalam pembuatannya, dan maksimum perawatannya.

Jika dilihat dan di pikir – pikir bahwa atap harus menghadapi panas dan hujan bergantian dalam kondisi yang ekstrem sekalipun dan dalam jangka waktu yang amat lama. Bayangkan pada saat seharusnya kita “menikmati, terlelap tidur, ngeblog” tiba – tiba hujan turun dan atap bocor, kita harus repot memindahkan benda-benda yang mungkin akan rusak apabila kena bocoran atau menyiapkan wadah untuk menampung bocoran air hujan. Yang pasti, plafon rumah menjadi korban pertama.

Agar atap rumah , nok, talang tidak bocor pakai Waterproofing 
Agar atap rumah , nok, talang tidak bocor pakai Waterproofing
Silahkan baca juga : Cara mengecat dinding rumah memakai cat murah tapi berkualitas dan tahan lama.


Lalu, apa yang harus kita perbuat agar kita terhindar dari “bencana” ini?
Pertama-tama sebaiknya kita memastikan dahulu apa penyebab atap bocor. Banyak hal yang menjadi penyebab bocornya atap, seperti yang di akibatkan kesalahan dalam prosedur pembuatan dan akibat kesalahan dari hal-hal di luar dugaan.

Kesalahan dalam prosedur pembuatan.
Ada banyak jenis atap yang dipakai pada rumah-rumah tinggal. Namun, sebagian besar, seperti yang bisa kita amati, akan menggunakan atap genteng. Dan atap genteng inilah yang paling berpeluang untuk bocor dan paling sulit teknik pencegahan kebocorannya. Sesuai pengalaman saya dan pernah saya alami, karena rumah saya memakai atap genteng / Atap tanah liat tradisional.

Daerah yang paling rawan kebocoran adalah tempat pertemuan bidang-bidang atap. Garis pertemuan ini kalau yang cembung biasa ditutup dengan  jenis genteng yang disebut nok atau wuwungan (ridge) dan kalau cekung dilindungi oleh talang jurai (valley) yang juga berfungsi sebagai saluran air hujan kalau pas hujan.

Silahkan baca juga : Cara membersihkan dinding rumah dari noda membandel

Dalam pembuatan atap di daerah inilah kita harus memberikan perhatian lebih. Biasanya penjual genteng atau atap jenis lainnya memberikan petunjuk detail cara pemasangan nok atau talang jurai. Pastikanlah petunjuk ini dilaksanakan persis seperti yang dianjurkan, atau lebih baik, kebanyakan penjual atap tanah liat tradisional lebih mengetahui.

Nah, apabila atap kita bocor langkah yang tepat kita ambil yaitu perbaikan sementara yang dilakukan pada saat selesainya hujan dan harus dianggap perbaikan darurat karena harus dilanjuti dengan perbaikan permanen yang dilakukan pada musim kemarau berikutnya. Perbaikan sementara bisa berupa pelapisan daerah yang bocor dengan pelapis elastis, baik yang berupa lembaran atau yang berbentuk cair yang diaplikasikan dengan kuas.

Perbaikan permanen dimaksudkan untuk melenyapkan masalah kebocoran selamanya. Dilakukan pada musim kemarau karena memerlukan keadaan betul-betul kering dari genteng atau nok atau bagian-bagian yang bocor lainnya.

Konstruksi atap juga harus diperiksa. Apakah masih kokoh dan berbentuk seperti semula. Jika ada perubahan bentuk di bagian tertentu seperti melendutnya bidang atap, apa boleh buat, harus dilakukan pembongkaran dan perbaikan total di bagian tersebut. Pemeliharaan dan perawatan ini sebaiknya dilakukan secara teratur.

Silahkan baca juga : Mengecat Dinding Luar Rumah dengan menggunakan cat besi atau cat minyak


Berikut ini saya tulis perkiraan umur dari penutup atap:
 
Atap seng
Atap ini sebenarnya dibuat dari lembaran baja tipis yang diberi lapisan zinc secara elektrolisa. Tujuannya untuk membuatnya menjadi tahan karat. Jadi, kata seng berasal dari bahan pelapisnya. Jenis ini akan bertahan selama lapisan zinc ini belum hilang, yang terjadi sekitar tahun ke-30-an. Setelah itu, atap akan mulai bocor apabila ada bagian yang terserang karat. Ini sesuai pengalaman saya juga, karena saya bekerja di bagian kontruksi termasuk pemasangan atap seng di pabrik – pabrik atau pergudangan.

Atap seng lapisan zinc dan coating, cat
Atap seng lapisan zinc dan coating, cat

Atap tanah liat tradisional
Rumah saya di Kampung memakai atap tanah liat tradisional, katanya kelebihan dari atap ini akan bertahan selamanya. Cuma warna dan penampilan genteng jenis ini akan berubah seiring dengan bertambahnya jamur yang tumbuh di badan genteng, makanya saya melakukan pengecatan atap tanah liat tradisional rumah saya. Tapi menurut sebagian orang tumbuh jamur dan lumut di atap tanah liat tradisional, ini memperindah penampilan atap tersebut. Namun, yang kurang menyukai ini atau memang hal ini tidak sesuai dengan gaya arsitektur rumahnya bisa menggunakan genteng berlapis glasur. Selain melindungi dari lumut, lapisan glasur memungkinkan genteng diberi warna yang juga bertahan hampir selamanya.
Rumah saya pakai atap tanah liat tradisional
Rumah saya pakai atap tanah liat tradisional dengan ditutup cat

Atap dak beton
Sebenarnya jenis atap datar ini jarang menjadi atap utama. Atap ini hanya digunakan sebagai penutup bagian rumah yang sulit ditutup oleh jenis atap miring. Atap beton bisa dikatakan sebagai atap yang bebas kebocoran mengingat bentuknya yang solid. Meski demikian, sebaiknya atap beton diperiksa setelah mengalami satu musim hujan dan satu musim kemarau alias selama setahun setelah selesai dibangun, untuk mendeteksi keretakanyang mungkin terjadi dan kerusakanlapisan waterproofing-nya. Sementara itu lapisan waterproofing ini memang harus secara periodik diperbaiki atau diganti.

Masih banyak jenis penutup atap yang punya umur dan properti masing-masing tapi yang saya ketahui Cuma itu hehehe.

Nah, apabila atap kita, bubungan, nok atap, dak beton mengalami kebocoran, sebaiknya segera menggunakan Waterproofing ini dikenal sebagai bahan pelapis yang kedap air sehingga dapat mencegah kebocoran. Aplikasi waterproofing bisa dilakukan dengan kuas, roller, atau spray. Pengaptikasiannya dibuat berlapis. Lapis pertama, berupa waterproofing yang diencerkan (10%) agar lebih menyatu dengan permukaan yang dilapisinya. Lapis kedua berupa waterproofing tanpa campuran. Hal ini dilakukan berulang ( minimal 1x ulangan ) dengan tetap ulangan arah lapisannya berlawanan agar kedua lapisan saling “menganyam”.

Akhirnya, kalau kita sama sekali tidak ingin mendapat gangguan dari bocornya atap kita, sebenarnya kita hanya memerlukan kiat sederhana: “sedia payung sebelum hujan”. Bangunlah atap dengan bahan dan cara yang sebenar-benarnya dan sebaik mungkin. Setelah itu, periksa dan perbaiki atap setiap menjelang musim hujan.... Betul tidak?.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments