--> Skip to main content

Cerita Legenda Dewi Padi / Dewi Sri Di Jawa Barat

Sampurasun ... Rampes ..

Blog Mang Yono. Legenda Dewi Padi Cerita Rakyat Jawa Barat Kalau cerita Padi saya suka ingat dengan cerita Legenda Dewi Sri atau Dewi Padi. Pasti semua juga sudah pada tahu khan cerita Dewi Padi. 

Saya masih ingat dengan cerita ini, waktu Nenek saya mendongeng di saat saya mau tidur pada tahun 80 sampai 90-an. Cerita rakyat tentang Dewi Sri merupakan cerita rakyat yang tiap daerah berbeda - beda ceritanya. 

Cerita ini sudah mengalami pewarisan dari generasi ke generasi. Bahkan sampai sekarang di beberapa daerah, tokoh Dewi Sri dianggap sebagai dewi yang memberi kesuburan pada penanaman padi. Begitu katanya Saudara – saudara. 

Cerita Legenda Dewi Padi / Dewi Sri Di Jawa Barat
Kalau Dewi ini saya kenal, Dewi ini yang suka masak nasi untuk saya, dan merupakan permaisuri saya di istana Rumah saya hehe.

Dewi Sri merupakan seorang dewi pertanian atau dewi padi yang terkenal di Jawa dan Bali. Mungkin di tiap daerah berbeda persi dan cerita tentang Dewi Padi ini, bahkan yang di tayangkan di Filem di Tipi Indosiar pun berbeda. Ya, sudah yuk kita simak cerita Dewi Sri ini.

Ceritanya begini. Dijaman dahulu kala dan di ceritakan jaman sekarang, Dewi Sri dikenal dengan nama Nyai Pohaci Sanghiyang Asri yang dipercaya sebagai penguasa dari ranah bawah tanah dan juga bulan. Ia dipercaya sebagai seseorang yang dapat mengendalikan makanan khusunya padi yang merupakan bahan makanan pokok masyarakat Indonesia. Ia merupakan pengatur dari kehidupan, kekayaan, serta kemakmuran.

Cerita Dewi Sri adalah legenda dari terciptanya padi. Diceritakan bahwa dahulu di Kahyangan, dewa dan dewi diperintah penguasa tertinggi kerajaan langit yaitu Batara Guru untuk bergotong-royong dalam membangun istana baru yang lebih megah yang berada di kahyangan. Bagi yang malas dan tidak mau berpartisipasi maka tangan dan kakinya akan dipotong. Begitu katanya.

Antaboga yang merupakan dewa ular sangat cemas karena ia tidak memiliki tangan maupun kaki untuk bekerja membantu dan bergotong - royong dengan yang lain. Jika tidak bekerja maka ia akan dihukum dengan lehernya yang dipenggal atau dipotong. Karena saking takutnya ia lalu pergi menemui dan meminta nasihat Batara Narada, Batara Narada ini saudara dari Batara Guru. Batara Narada ternyata sama kebingungan dan tidak bisa memberi solusi. Dewa Antaboga pun menangisi meratapi nasib buruk yang akan menimpanya dirinya.

Dalam tangisnya itu ada sesuatu yang terjadi, tiga tetes air matanya berubah menjadi mustika berupa telur. Mustika tersebut merupakan telur dengan cangkang indah dan bersinar.  Barata Narada lalu menyarankan agar mustika tersebut dijadikan persembahan ke Batara Guru dan menyarankan untuk memberikannya ke Batara Guru sebagai permohonan karena tidak bisa membantu untuk membangun istana. Ia membawa telur tersebut dengan mengulumnya kalau ada yang menyapa pun tetap dia gak menjawabnya, bahkan ketika ada burung gagak menyapanya ia tidak menjawab dan malah disangka sombong. Burung Gagak itu langsung marah dan  menyerang Dewa Antaboga. Hingga akhirnya pecahlah dua butir telur dalam mulutnya itu. Ketika akhirnya burung masih menyerang dan sisa telur tinggal satu. Dan Dewa Antaboga lang sung kabur meninggalkan burung Gagak.

Batara Guru yang diberi persembahan telur itu menyuruh Dewa Antaboga untuk mengerami telur itu. Setelah dierami ternyata telur tersbut menetaskan seorang bayi permpuan cantik. Bayi itu pun diangkat jadi anak oleh raja Batara Guru dan permaisuri dan diberi nama Nyi Pohaci Sanghyang Sri. Ia tumbuh menjadi seorang putri yang cantik serta baik hati. Kecantikannya bahkan mampu mengalahkan semua bidadari dan para dewi khayangan.

Batara Guru sang ayah angkat rupanya ingin memperistri Nyi Pohaci. Para dewa pun menjadi khawatir karena ini akan merusak keselarasan di kahyangan. Mereka berencana memisahkan Batara Guru dan Nyi Pohaci Sanghyang Sri. Termasuk dengan menaruh racun pada  minuman sang putri Nyi Pohaci Sanghyang Sri dan akhirnya meninggal. Agar tidak di ketahui jenazahnya akhirnya dibawa turun ke bumi dan dikuburkan ditempat yang jauh dan tersembunyi. Dari kuburan tersebut tumbuhlah berbagai macam tumbuhan yang sangat berguna bagi umat manusia. Sedangkan Padi merupakan tumbuhan yang muncul dari pusaranya

Dari cerita tentang Dewi Sri tersebut, menunjukkan bagaimana masyarakat pada masa sebelum tulisan ada, berusaha menjelaskan tentang asal usul padi sebagai suatu bentuk kejadian alam. Kita tidak bisa melacak dengan menggunakan sumber-sumber tertulis, sebab tidak ditemukan sumber-sumbernya. Yang kita temukan adalah suatu cerita rakyat tentang Dewi Sri dalam bentuk tradisi lisan. 

Baca : Misteri Bangku Sekolah Yang Kosong
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments