--> Skip to main content

Harga pupuk di Pagaden Barat, Subang melangit, petani mogok menanam padi.

Sampurasun ... Rampes ..

Blog Mang Yono. Subang – Pupuk urea langka di Pagaden barat, kalau pun ada harganya selangit seperti yang saya alami saat beli pupuk urea mengalami kelangkaan, sudah sekitar dua bulan pupuk besubsidi di wilayah Subang tersendat. Kondisi ini membuat petani menjerit dan terjerat. Sebab padi para petani sudah saatnya dilakukan pemupukan.

Sejak pemilihan Presiden dan wakil presisen tanggal 9 Juli 2014 yang lalu, pupuk urea bersubdisi di kios-kios resmi dan pengecer sudah dua bulan langka. Kalaupun ada, harganya selangit sekitar Rp 400.000.

Harga pupuk di Pagaden Barat, Subang melangit, petani mogok menanam padi.
Harga pupuk di Pagaden Barat, Subang melangit, petani mogok menanam padi.

Biasanya, harga pupuk urea bersubsidi Rp190 ribu per kuintal. Tapi sekarang berada di kisaran Rp. 400.000 per kuintal. Kondisi ini jelas merugikan petani, ini sesuai pengalaman tadi waktu saa beli urea dikios tanggal (21/8/2014).

Setelah saya tanya di kios Kampung Cibatu, Desa Munjul, Kecamatan Pagaden Barat, Subang, pemilik kios mengaku bingung karena tiba-tiba saja pasokan pupuk bersubsidi distop dan diganti pupuk nonsubsidi.

"Harganya selangit dan stok pupuk untuk dibeli juga dibatasi dan susah nyarinya," .

Saya berharap kepada Gegeden atau para pejabat di  PT Pupuk Kujang Cikampek selaku produsen pupuk urea, segera mengatasi krisis pupuk di tingkat petani, bapak khan makan nasi juga, ya khan?. 

“Kalau para petani ogah menanam padi karena kelangkaan pupuk dan para petani menanam padi buat diri sendiri aja dengan dibatasi penanamannya, hanya cukup buat keluarga dan warga Kabupaten Subang, terus bapak mau beli beras kemana hayoh?”


Baca juga : Musim tanam padi telah tiba di Pagaden Barat, Subang, Jawa Barat
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments