--> Skip to main content

Anak Saya step (stuip) / kejang demam.

Sampurasun ... Rampes.

MANGYONO.com –  Terus terang, bagi saya saya di akhir 2014 dan awal 2015 ini banyak sekali libur kerja tidak normal.

Saya karyawan di sebuah perusahaan kontruksi di Jakarta. Saya terpaksa mengambil keputusan untuk libur dari kerja, alasannya anak saya dan keluarga sakit. Sebagai orang yang kuli di luar kota, gak mungkin banget khan saya harus pulang pergi tiap hari dari Jakarta – Subang yang menghabiskan waktu perjalanan 7- 9 jam kaena macet dan jalanan kurang bagus.

Mungkin saya sebagai karyawan yang paling banyak gak masuk kerja, terserah juga kalau saya dianggap mangkir. Tapi terimakasih banget, perusahan memberikan keringanan bagi saya

Anak Saya step (stuip) / kejang demam.
 Anak Saya step (stuip) / kejang demam.

Hari sabtu malam seperti biasanya saya mudik alias pulang kampung, tapi kalau pas hari minggu gak ada jam kerja lembur, seperti hari sabtu kemarin 4/3/2015 saya pulang dari nguli. Tapi sesampainya dirumah sekitar jam 22 WIB anak saya yang kecil “Gigin” baru pulang dari Dokter, karena badannya panas. Sekitar jam 23 WIB anak saya demamnya makin tinggi, setelah saya cek dengan thermometer suhu badannya 39,8 derajat celcius (di rumah selalu sedia thermometer).

Sepulangnya dari dokter anak saya suhu badannya malah panas tingginya bertambah, Sekitar tengah malam langsung Gigin saya bawa ke RS. PTPN Subang, yang jaraknya dari rumah cukup lumayan jauh, sekitar 23 KM, Lama perjalanan 40 Menit dengan jalanan kurang bagus . Sekitar jam 3 dini hari anak saya kejang....

Mungkin anak saya masih rentan terhadap beberapa perubahan lingkungan barunya. Salah satu kondisi kesehatan yang membuat saya cemas dan khawatir diantaranya adalah setiap mengalami demam yang sangat tinggi. Menurut dokter demam bisa diakibatkan karena adanya infeksi virus pada tubuh bayi sehingga membuat sistem pertahanan tubuh pada bayi bekerja aktif. Demam yang tinggi pada bayi sering kali memicu bayi mengalami kejang atau lebih dikenal dengan sebutan kejang demam atau step (stuip) yang banyak dialami bayi termasuk anak saya Gigin mengalaminya, dulu si kakak Gugum, pas umur 3,5 tahun mengalami juga. Katanya penya step akibat sifat turunan, tapi saya dan istri saya gak punya riwayat step. 

Gigin setelah siuman dari step di RS PTPN VIII Subang.
 Gigin setelah siuman dari step di RS PTPN VIII Subang.

Menurut dokter kejang demam atau step pada bayi disebabkan karena suhu tubuh bayi melebihi 38 derajat celcius. Adapun timbulnya kejang tersebut diakibatkan karena adanya kontraksi otot yang berlebihan dari keadaan normal pada waktu tertentu.

Yang beredar di masyarakat sering kali mengatakan bahwa kejang pada bayi adalah salah satu gejala epilepsi padahal tidak selamanya kejang adalah epilepsi. Kejang demam atau step memiliki ciri gigi terkatup disertai dengan muntah dan bayi seakan akan berhenti bernafas dalam waktu tertentu, bahkan dalam beberapa kasus tidak dapat mengontrol pengeluaran buang air besar ataupun buang air kecil kemudian pada kasus yang lebih berat lagi seringkali bayi tidak sadarkan diri dengan waktu kejang yang bervariasi dari beberapa detik hingga puluhan menit. Orang tua manapun akan mengalami kepanikan termasuk yang dialami oleh saya  ketika Gigin anak tercinta mengalami kejang demam.

Diwajibkan  sigap untuk memberikan pertolongan pertama pada anak kita yang mengalami kejang. Katanya  kejang demam yang terlambat mendapatkan pertolongan akan membuat bayi anda terancam mengalami retardasi mental. Dan akan mengakibatkan kerusakan pada sel sel otak sehingga mengakibatkan kecerdasan dan perkembangan tidak optimal. Tapi mdah – mudahan tidak berlaku pada anak saya Gigin.

Berikut adalah beberapa cara yang harus dilakukan ayah bunda apabila bayi mengalami step :

Gunakan pengukur suhu tubuh. Untuk itu ayah bunda harus selalu siapkan di rumah alat pengukur suhu tubuh. Karena gak aktual dan akurat kalau mengukur suhu tubuh hanya dengan menggunakan punggung tangan di dahi sang anak.

Ayah bunda bantu bayi untuk mengurangi demam. Ayah Bunda dapat menurunkan suhu demam pada sang buah hati dengan menggunakan kompres air biasa yang diletakan di dahi.

Menurut saran tetangga yaitu menggunakan Kopi. Yaitu kasih kopi item satu sendok  untuk diminum anak supaya ga kejang. Mungkin efek kafeinnya yang menenangkan.

Gunakan pakaian yang tepat untuk bayi Jangan menggunakan selimbut yang tebal, pakaian yang tebal, dan pakaian yang ketat.

Apabila sudah terjadi kejang demam Ayah Bunda sebaiknya memiringkan tubuh sang anak, dan apabila sudah sadar sang anak sebaiknya segera bawa ke doktera.

Semoga yang saya tulis ini bisa membantu Ayah Bunda, Dan selalu waspada juga jika anak panas disertai diare dan muntah. Selalu jaga agar anak tidak kekurangan cairan. Kalau demam berlangsung lebih dari seminggu dari periksa dokter terakhir berarti anak harus dibawa lagi ke dokter. Demam biasanya turun di hari ke 3-5 dan reda di hari ke 6. Jika anak kita demam tinggi di hari sabtu berarti minggu adalah hari ke 1 dan seterusnya.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments