--> Skip to main content

Jangan Sarapan Nasi Goreng

Sampurasun ... Rampes.

MANGYONO.com – Suatu hari saya ada rapat di kantor tentang proyek. Setiap rapat di kantor saya selalu berusaha mengkaitkan konsep-konsep agar bermakna dan lebih dahulu mendiskusikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari yang dialami para karyawan.

Humor tetap harus menjadi selingan. Dengan humor maka kita lebih akrab dengan para karyawan lainnya, lebih santai, gembira, dan persaudaraan dapat terus kita jaga. Insya Allah senyum tak akan pernah hilang dari wajah kita dan para karyawan. Marah itu tak mungkin terjadi, jengkel tak pernah hinggap di hati, sedih tak terpikirkan sedikitpun, hehehe. Ini resep organik, maksud saya alami, sederhana, dan netral. Seperti rapat ini contohnya


Janga Sarapan Nasi Goreng
 Janga Sarapan Nasi Goreng 

“Siapa coba yang sering sarapan dengan nasi goreng?”. Tanya si boss
“Saya boss.”
“Saya … iya saya juga boss ….”
“OK. Silakan angkat tangan, siapa yang suka nasi goreng?” Tanya si boss
Ehmm … lebih dari separo yang ikut rapat mengangkat tangan.
“Ternyata banyak yang suka nasi goreng ya. OK marilah kita bahas.”
“Bahan apa saja yang diperlukan untuk membuat nasi goreng?
“Nasi kemarin, minyak, telur, bumbu ... bosss"
 Hahahaha …
“Nasi yang sudah menginap semalam ?. Ya benar sekali, kalau nasi baru, lembek. Nasi Goreng itu, nasi sebagai karbohidrat, telur sebagai protein, dan minyak.”
“Oke. Lanjuuut ... Nah pada nasi goreng, bahan yang jumlahnya terbanyak yaitu Karbohidrat, bahan ini yang paling mudah dicerna dan yang sulit dicerna yaitu minyak. Silakan angkat tangan, siapakah diantara kalian yang sering mengantuk saat rapat ?”

Widih... Banyak sekali yang angkat tangan.

“OKe, diantara kalian, siapakah yang paginya sarapan nasi goreng?. Nah, ternyata sebagian besar dari kita yang mengantuk, sarapan nasi goreng. Sebaiknya kalian tidak sarapan dengan nasi goreng.”...

Hahaha ... Semprul ...
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments