--> Skip to main content

Harga Ketan Grendel Anjlok, Petani Terancam Rugi Besar

Sampurasun ... 

Harga Ketan Grendel Anjlok, Petani Terancam Rugi Besa

MANGYONO.com - Harga Ketan Grendel Anjlok ini akibat banyak petani beralih menanam padi ketan, dan stok melimpah akibatnya harga Ketan Grendel di Pagaden Barat, Subang harganya anjlok

Akibatnya peningkatan jumlah produksi ketan tersebut tidak diimbangi oleh jumlah permintaan pasar.

Harga Ketan Grendel Anjlok, Petani Terancam Rugi Besar. Tanaman padi Ketan Grendel admin di Bakan Bandung, Dusun Gardu, Ds. Bendungan, Kec. Pagaden Barat, Kab. Subang, Prov. Jawa Barat.


Awalnya karena di Musim Tanam I lalu atau periode tanam Oktober-Maret harganya sangat tinggi sekitar 500.000 - 650.000/kwintal atau 5.000 - 6.500/kg, harga yang tinggi ini membuat para petani di sejumlah wilayah Kecamatan Pagaden Barat menaman padi ketan saat musim tanam II atau periode tanam April-September sekarang ini sehingga saat panen musim tanam II kali ini harga Ketan Gendel Anjlok. Baca : Panen Padi Ketan di Pagaden Barat, Subang

Sedangkan padi varietas Ciherang, Mekongga, IR 64, Inpari dan varietas lainnya harganya sekitar 4.000 - 4.500/kg bahkan bila musim paceklik harga bisa mencapai Rp6.000/kg atau Rp600.000/kwintal bahkan bisa lebih dari itu.
 
Sementara itu Petani asal Dusun Gardu, Desa Bendungan, Kecamatan Pagaden Barat, Subang H. Bangsu mengatakan saat ini harga padi ketan Grendel turun drastis bahkan saat dia panen di hari Minggu kemarin padi ketan Grendelnya laku terjual dengan harga Rp. 310.000/kwintal

“Saat ini Bandar lebih banyak mencari padi
varietas Ciherang, Mekongga, IR 64, Inpari dan padi biasa lainnya, bukan ketan dengan harga yang cukup tinggi Rp4.000/kg GKP atau Gabah Kering Petani, kalau harga ketan Gendel paling ditaksir hargnyanya Rp3.100/kg, jadi saat ini Ciherang lebih unggul dari Ketan Grendel,” tuturnya kepada admin mangyono.com.

Anjloknya harga padi varietas Ketan Grendel, membuat sebagian para petani Desa Bendungan, Kecamatan Pagaden Barat kapok menanam varietas ketan
 
Hal senada disampaikan Nurja dari Dusun Gardu,  Desa Bendungan, Kecamatan Pagaden Barat, dia membenarkan para petani di Kecamatan Pagaden Barat merasakan kerugian dengan harga gabah ketan yang turun dratis. Pasalnya, hampir setiap desa para petani mencoba menanam jenis varietas padi ketan. Namun pada saat panen ternyata gabah ketan harganya dibawah angka Rp 4000/kg . 

“Cukup drastis perubahan harga ketan pada saat panen kali ini. Yang ada di bayangan petani pada saat menanam ketan harganya akan mahal. Namun kenyataannya anjlok dibwah angka Rp.4000/kgh,” ungkapnya kepada menantunya... Eh, admin mangyono.com ... Hehehe.

Memang betul sekali sih.... Saat kondisi langka gabah ketan harganya mencapai Rp 6500 per kilonya. Tapi pada saat berlimpah di petani , harga gabah ketan ini anjlok, karena untuk penjualannya mekanismenya terganung pasar... Duh, padahal hari Jumat 1 September 2016 admin akan memanen padi ketan Grendel di Bakan Bandung... Semoga saja keajaiban datang... Hehehe.. 


Baca juga:


Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments