--> Skip to main content

Jenis-jenis Tanah Tidak Subur dan Subur

Sampurasun ...

Jenis-jenis Tanah Tidak Subur dan Subur

MANGYONO.com – Tanah dapat didefinisikan sebagai lapisan teratas dari kulit bumi yang terbentuk oleh bahan organik maupun anorganik serta menjadi media untuk tumbuh dan berkembangnya tanaman.

Bahan organik yang menyusun tanah berasal dari jasad-jasad makhluk hidup yang telah mati. Sementara itu, bahan anorganik berasal dari benda-benda mati seperti batu-batuan yang telah melapuk, ataupun dari berbagai jenis bahan mineral.

FOTO : Jenis Tanah Subur
FOTO : Jenis Tanah Subur

Jenis-jenis Tanah diantaranya….
1. Tanah Laterit
Tanah laterit merupakan jenis tanah yang memiliki sedikit sekali unsur hara sehingga kurang subur. Pada awalnya tanah ini kaya akan unsur hara, namun karena tererosi oleh air, tanah ini menjadi tandus dan sulit untuk ditanami. Tanah jenis ini biasanya berwarna merah atau kekuning-kuningan dan banyak dijumpai di Gunung Kidul, Kalimantan Barat, dan Lampung. Tanah jenis laterit juga biasa digunakan sebagai salah satu bahan baku kerajinan gerabah.

2. Tanah Vulkanis
Sesuai dengan namanya, tanah ini terbentuk dari abu vulkanis yang telah mengalami pelapukan. Tanah jenis ini bersifat sangat subur, sehingga cocok untuk dijadikan sebagai lahan pertanian dan perkebunan. Tanah vulkanis banyak terdapat disekitar gunung berapi di Pulau jawa, Bali, Lombok, dan Sumatera. Tanah jenis ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

Regosol, tanah ini mempunyai karakteristik berbutir kasar, berwarna kelabu, dan mengandung sedikit sekali bahan organik. Tanah jenis ini sangat cocok untuk ditanami tanaman jenis palawija dan banyak terdapat di daerah Sumatera dan Jawa.

Latosol, memiliki warna merah dan kekuning-kuninagan, dan mempunyai kandungan unsur organik yang sedang. Tanah jenis ini banyak ditemui di Jawa, Lombok, dan Bali.

3. Tanah Organosol
Tanah jenis ini terbentuk dari bahan organik dan biasanya bersifat subur. Tanah organosol dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

Gambut, tanah ini tidak cocok untuk dijadikan lahan pertanian karena sifatnya yang terlalu basah. Tanah gambut banyak ditemukan di daerah rawa-rawa seperti di Kalimantan Barat, Pantai timur Sumatera, dan Papua.

Humus, tanah ini sifatnya sangat subur karena berasal dari hasil pembusukan bahan-bahanorganik. Tanah ini banyak dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dan banyak ditemukan di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.

4. Tanah Aluvial
Tanah ini berupa lumpur dan pasir halus yang terbawa oleh aliran sungai lalu mengendap disepanjang aliran sungai. Kandungan unsur hara pada tanah aluvial tergantung pada unsur induk penyusunnya. Tanah ini banyak terdapat di daerah Jawa bagian utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Sumatera bagian timur.

5. Tanah Litosol
Tanah jenis ini bersifat agak keras karena terbentuk dari pelapukan batu yang belum sempurna. Tanah litosol kurang cocok untuk dijadikan sebagai lahan pertanian karena unsur haranya yang sangat rendah. Tanah jenis ini tersebar merata hampir diseluruh daerah Indonesia.

6. Tanah Kapur atau Mediteran
Tanah kapur berasal dari batu gamping yang telah melapuk. Pada umumnya jenis tanah ini kurang subur, namun sangat baik untuk ditanami pohon jati, palawija, dan lain-lain.

7. Tanah Mergel
Tanah mergel terbentuk karena proses penghancuran batu oleh air hujan yang tidak sempurna. Tanah ini terdiri atas batu kapur, pasir, dan tanah liat. Tanah jenis ini banyak terdapat di daerah Kediri, Madiun, dan Nusa Tenggara Barat. Jenis tanah mergel sangat cocok untuk ditanami pohon jati.


Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments