--> Skip to main content

Cara antisipatif untuk mencegah kesulitan penagihan piutang di masa depan

Sampurasun ...

Cara antisipatif untuk mencegah kesulitan penagihan piutang di masa depan

MANGYONO.com - Menurut saya, memberi hutang itu termasuk perbuatan mulia, karena termasuk membantu keluar dari kesusahan urusan orang lain. Tapi kalau yang pinjam gak mau bayar atau susah bayar saya suka jengkel juga.. Apalagi giliran kita butuh dan mau pinjam ke dia bukannya dikasih pinjam malah dapat omongan yang gak enak. 


Jadinya suka ngegerutu begini ...

" Sodara tinggal sodara... pengennya ditolong doang, mao pinjem uang doang ... giliran gua pinjem karena kebutuhan mendesak gak ngasih.. padahal pinjam 2 minggu... gimana kalau gua nagih duit gua yang dipinjem elo.... #catet kalo gitu gua gak akan ngasih pinjaman lagi titik."

Tidak perduli yang pinjam itu saudara sendiri, tetap saja rasa jengkel tidak bisa dihindari. Apalagi jika alasan yang dipakai itu untuk keperluan sekolah anaknya lah atau anaknya sakit lah. Saya kasih saja karena tidak enak, masa saudara sendiri tidak dibantu. Nah yang ketiga kali dia baru berterus-terang bahwa pinjaman tersebut untuk keperluan sehari - hari. Sebenarnya saya malas untuk meminjamkan lagi, tapi berhubung saudara saya ini langsung datang ke rumah, ya bingung juga sih menghadapinya. Akhirnya saya pinjami seadanya, karena jumlah yang dimintanya itu banyak banget.... Dari situ udah mulai keluar kata - kata yang gak enak didengar kuping saya. 

Nah untuk yang keempat kalinya, saya sudah tidak percaya dan tidak mau meminjamkan lagi, meskipun sebenarnya kasihan, tapi mau gimana lagi, masa saya harus menanggung keperluan sehari - hari keluarganya dia.... Sedangkan keluarga saya aja masih kekurangan. Malah saking seringnya dipinjami malah jadi kebiasaan, dan bilang “dik pinjem lagi atuh, digenapin aja jadi se-anu”. Tentu saja langsung saya tolak, kalau cuma ribuan rupiah sih gak apa-apa, lagian maksa banget sih, orang hutang sebelumnya saja belum dibayar malah mau tambah lagi.

Hal-hal yang seperti ini terkadang bikin persaudaraan jadi kurang nyaman dan serba salah. Beramal sih beramal, kasihan sih kasihan, tapi kalau hutang dalam jangka waktu lama dengan jumlah yang lumayan banyak tidak dibayar-bayar, saya kan jadi tidak percaya lagi. Lagian malas rasanya jadi tukang tagih hutang. Lama-lama saya jadi berpikir apakah suatu saat saya buka semacam bank "emok" dengan sistem bagi hasil, supaya semua pihak diuntungkan. 

Memang menagih utang kepada saudara bukan pekerjaan yang nyaman, apalagi jika Anda kok merasa seperti debt collector saja.... Hehehee.


Cara antisipatif untuk mencegah kesulitan penagihan piutang di masa depan
Cara antisipatif untuk mencegah kesulitan 
penagihan piutang di masa depan

Ini ada tips dari temen saya, beberapa langkah antisipatif untuk mencegah kesulitan penagihan piutang di masa depan :
i. Buat berkas di sebuah kertas, catatan pinjam meminjam, dan fotolah transaksi menggunakan ponsel atau sejenisnya. Sehingga jika si peminjam lupa, Kita hanya perlu menyodorkan berkas tersebut.
ii. Selalu libatkan pihak ketiga, orangtua / keluarga/ istri atau suami.
iii. Mintalah barang jaminan, agar Kita tidak dirugikan apabila yang meminjam tidak mampu atau tidak mau membayar kembali.
iv. Berikan pinjaman yang tidak terlalu besar, 10-25 persen dari gaji Anda sebulan.
* Jangan berikan pinjaman kepada siapa pun, dari dana investasi masa depan dan atau apabila tidak mempunyai uang dingin..

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments