--> Skip to main content

Apakah sulit menjadi wira usaha?.

Assalamu'alaikum..... Sampurasun.... Rampes..   

Tak terasa mamang jadi karyawan sudah ada sekitar 17 tahun. Selama jadi karyawan tersebut saya tidak pernah ada masalah dengan pekerjaan, tapi di tahun ini mulai timbul rasa bosan dan malas dalam bekerja, karena setiap minggu harus pulang ke kampung dan bolak balik Jakarta - Subang 

 

Tiap minggunya pulang hari sabtu sampai rumah jam 10 – 11, sedangkan hari senin dini hari harus berangkat lagi ke Jakarta jam 2 atau jam 3, tapi sampai kantor kesiangan juga karena jalanan macet.


Apakah sulit menjadi wira usaha?.

Menjalani rutinitas seperti itu membuat saya jenuh apalagi gaji yang diterima walaupun lumayan nilainya menurut saya 5 koma alias tanggal 5 sudah koma gak ada duit lagi.... Hehehe

Istri sudah bantu berusaha membuka usaha kecil-kecilan di kampung untuk menambah pendapatan keluarga tapi hasilnya tidak cukup  untuk menambah pendapatan keluarga, sementara saya hanya bisa jadi karyawan gak bisa nyambil kerjaan lain karena waktu tersita di kantor  * wiiih gaya.

Kadang – kadang saya kepikiran Apakah sulit menjadi wira usaha?. Dan pengen buka usaha bengkel las di kampung, kok bengkel las?. Coba bayangkan saja, setiap tahun pertambah penduduk Indonesia rata-rata  2,7 juta jiwa, berarti kalau dipikir – pikir di antara itu pasti ada yang butuh rumah tinggal baru untuk setiap pasangan suami istri.





Berdasarkan angka tersebut, mamang  bisa menebak akan banyak bisnis yang dapat dikembangkan di Indonesia baik skala besar maupun skala kecil. Bisnis skala kecil misalnya tentang bisnis las, mungkin sobat akan bertanya hubungan apa bengkel las dengan pertumbuhan penduduk.

 Bengkel las bisa maju pasti karena ada pelanggan tentunya.  nah pelanggan salah satunya adalah mereka para pemilik rumah, bagi mereka yang membangun rumah baru tentunya butuh pagar yang berbahan dasar dari besi, teralis, kanopi sedangkan mereka yang telah mempunyai rumah membutuhkan pergantian atau renovasi pagar, renovasi teralis yang sudah bosan dengan model lama.... Betul Tidak?

Teralis bukan hanya sekedar berfungsi sebagai alat pengamanan dari maling atau binatang lainnya, tentunya  juga harus lebih arstistik, menarik, nyentrik, pokoknya ik.. ik.. dan ik ... hehehe, maka tukang bengkel las harus kreatif.

Sering mengikuti perkembangan model, karena model sangat tergantung pada waktu, sewaktu - waktu model bisa berubah ukurannya, demikian juga motifnya, kembangnya, ukirannya, frofilnya dan sebagainya sangat menentukan para pelanggan untuk selalu berlangganan dengan bengkel mamang.

Untuk memperbanyak langganan atau konsumen yang jangan dilupakan adalah faktor kualitas dan servisnya, agar langganan (customer) tidak berpaling kelain hati hehehe ... berpaling kebengkel lain maksudnya.

Didalam pengelasan atau bengkel las ada dua Macam yaitu bengkel las listrik dan bengkel las acetylin(karbit).

Bengkel las acetylin  yaitu untuk mengerjakan plat-plat tipis bukan rangka, misalnya, service radiator mobil dan servis kenalpot sepeda motor. Las acetylin tidak menggunakan listrik, tapi hanya menggunakan perpaduan antara gas karbit (acetylin) dengan O2 (Oksigen) yang diatur oleh blender....
Kalau ditempat mamang kerja ini ndak pernah pakai.
 
Bengkel las Listrik yaitu , sumber tenaga las listrik adalah travo listrik dengan bahan tambah yang disebut elektroda las atau lebih tenarnya dengan sebutan kawat las... hehehe.  Yang di gunakan yasitu Mesin las AC/DC mesin ini merupakan mesin las pembangkit arus AC/DC yang digunakan di dalam pengelasan las listrik. Yang ditambah dengan Elektroda las.

Elektroda las jenisnya menyesuaikan jenis baja yang dilas. Maksudnya, misalnya, mengelas mild steel cukup dengan tipe RD kawat las  RB dan LB untuk baja karbon tinggi, kalau untuk mengelas baja stainless  yang digunakan ya kawat las stainless juga.

Bengkel las listrik untuk mengerjakan pengerjaan kontruksi baja, misalnya pembuatan pintu gerbang besi, tralis jendela pintu, jembatan atau untuk kuda-kuda rumah dan rangka baja rumah.

Untuk membuka bisnis Las Listrik lebih murah. dengan modal 3 juta untuk membeli travo berkekuatan sekitar 1.300 watt ditambah kacamata las,grinda, gergaji tangan, nah untuk rincian biayanya, kurang lebih seperti ini:
1. Trafo las 1.300 watt                   : Rp 2 juta
2. Perlengkapan lain
    (grinda, gergaji, kacamata las) : Rp 2.5 juta

Tambah modal untuk memulai pekerjaan atau membeli material besi.

Nah udah deh ngelamunnya, sekarang saatnya kerja lagi hehehe... Itu hanya sebuah angan – angan atau rencana, waktunya belum ketahuan kapan dimulainya.. Apakah sulit menjadi wira usaha?. ya udah deh mending jalanin dulu saja pekerjaan yang sekarang... Betul Tidak?







Salam dari mamang


Dia yang mengeluh adalah dia yang tak pernah bisa bersyukur, padahal tanpa ia sadari, karunia dari Tuhan telah ia nikmati setiap hari.... Betul Tidak?”







Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments