--> Skip to main content

Bekerja Di Pengeboran Minyak Dan Gas Chevron

Assalamu'alaikum..... Sampurasun.... Rampes..

Kalau sobat Cuma melihat judulnya saja tanpa membaca tulisan ini, mungkin yang terbesit dalam fikiran sobat - sobat adalah Hidup Sejahtera, Bahagia dan Sentosa, bagaikan raja di Indonesia raya... Merdeka.... hahaha. Banyak juga duka dan problema yang melanda saya saat bekerja di pengeboran minyak dan gas... cieee... keren... Saya bisa berbicara seperti ini karena memang saya mengalaminya.

Waktu saya masih bekerja di lokasi Pengeboran Minyak dan Gas  Chevron (CFI) di daerah Duri, Pekan Baru.

Rembukan sebelum memulai pekerjaan dan berdo'a supaya diselamatkan dalam bekerja itu penting

Pakai kacamata hitam bukan ajang gaya - gayaan, tetapi itu salah satu syarat dalam bekerja disini, keren kan saya hehehe.








Memang berbeda dengan pekerja lain, saya bukan lah pekerja yang terjun langsung mengoperasikan proyek pengeboran. Karena saya hanya bekerja sebagai Tim Servis mesin dan sand blasting. 



Bila ingin merokok harus keluar dari area atau bila perlu ke hutan tapi hati - hati masih banyak macan, jadi rokoanya beramai - ramai sekalian seruput kopi, meskipun ndak ada warung, karena dihutan, ya bekel lah dari rumah atau beli ke satpam lokasi yang jualan rokok dan kopi apa adanya ehheeh





Kadang – kadang saya merasakan beratnya meninggalkan keluarga di rumah dalam jangka waktu yang cukup lama bayangkan saja proyek ini targetnya 6 bulan.
bahaya dengan resiko tingkat tinggi.


Servis mesin atau pompa untuk Minyak dan Gas, perlu kehati - hatian dan waspada atau juga ketelitian jangan sampai terima bongkar ndak terima pasang, pernah kan sobat bongkar sesuatu pas di pasang eh bautnya malah lebih, itu bagus daripada kurang hahaha..

Jelas bekerja di pengeboran  minyak dan gas sangat beresiko. 


Bagaimana tidak? Berbagai accident besar mungkin terjadi. Bisa kebakaran, jatuh dari ketinggian, hingga munculnya gas bumi yang sangat berbahaya seperti Hydrogen Sulfide (H2S) ini munculnya secara tiba – tiba apalagi cuaca mendung dan turun hujan H2S muncul ke permukaan tanah, baunya seperti telur busuk dan kita harus cepat lari ke tempat yang aman, dan setiap Kru dalam Tim diwajibkan membawa alat detektif H2S, semua itu resiko tingkat tinggi yang dapat menyebabkan kematian.
 
Namun dengan nasib yang saya terima saat ini, sudah seharusnya saya tetap bersyukur karena masih di berikan pekerjaan oleh Alloh. Karena masih banyak orang-orang yang tidak beruntung di bumi pertiwi ini, Meskipun gaji saya ndak begitu besar atau gaji yang tidak sebesar teman-teman saya. Sebagai insan yang beriman, sudah sepatutnya kita bersyukur atas nikmat dari-Nya yang telah kita terima. Dan juga bersabar menerima segala keputusan-Nya yang di ujikan kepada kita.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments