--> Skip to main content

Belajar Budidaya Katuk Di Kebun dan Sawah

Assalamu'alaikum..... Sampurasun.... Rampes.. 

Berhubung di tempat saya ada yang menanam atau budidaya katuk jadi boleh kan Belajar Budidaya Katuk Di Kebun dan Sawah,  kali ini saya akan coba menjelaskan hal sederhana mengenai  ngebon Katuk ( nanam Katuk).


Katuk adalah sayuran yang diidolakan ibu-ibu menyusui. Di kebun belakang tumah saya juga nanam loh, maklum istri saya sedang menyusui anak dan saya... hehehehe.. Sobat tahu mengapa?


Banyak orang berpendapat , jika seorang ibu yang sedang menyusui memakan sayur daun katuk, maka produksi ASInya semakin banyak tapi kalau mau praktis sekarang sudah ada dijual dengan bentuk pil dan kapsul.
 


Jika anda ingin mengetahui penjelasan ilmiahnya bisa mencari  ke MBAH GOOGLE.


Budidaya katuk bisa dibilang gampang - gampang  susah. Karena bisa tumbuh di area sawah dan kebun, itu ditempat saya ndak tahu di tempat sobat, mungkin sama yah?


Stek ( potongan dari batang ) katuk cukup hanya ditancapkan ke tanah saja, tanah Indonesia kan subur makmur,  tongkat saja jadi tanaman kan? Tanaman katuk umumnya diperbanyak secara vegetatif dengan stek batang atau cabang. Dalam satu hektar dibutuhkan sekitar 1000.000 stek kalau ndak percaya nanti hitung sendiri ya... hehehe. Stek katuk ditancapkan dalam lubang tanam secara tegak sedalam 5 cm  kemudian tanah disiram sampai lembab.

 Budidaya katuk bisa dengan organik. Pupuk yang diberikan cukup PUKAN ( pupuk kandang)saja. Pupuk yang lain boleh juga sih ndak ada yang larang ehheeh

Memproduksi katuk bisa dibilang berkelanjutan, kenapa?.  Karena stek katuk bisa bertahan bertahun-tahun dan cukup sekali dalam penanaman, dipotong langsung tumbuh tunasnya. Pemeliharaan yang biasa dilakukan adalah pengairan dan penyiangan. Pengairan perlu dilakukan secara kontinyu seminggu 2 kali, terutama pada musim kemarau. Pengairan selanjutnya disesuaikan dengan cuaca atau keadaan tanah. Penyiangan dilakukan pada saat tanaman berumur 15 hari setelah tanam.  Penyiangan selanjutnya dilakukan setiap bulan atau tergantung pada keadaan gulma

Memproduksi katuk bisa dibilang sangat menguntungkan.
Kebutuhan akan daun katuk semakin tinggi setiap tahunnya tetapi tidak diimbangi dengan ketersediaan pasokannya , karena jarang yang membudidayakannya.

Jadi untuk anda yang ingin memulai usaha budidaya katuk, tong hariwang, tong salempang (tidak perlu khawatir)..

Cara menanam Katuk ada dua pilihan, Stek katuk ada yang besar (tua dan bercabang) ada yang kecil (cabang dan stek muda). Dan Lebih baik menanam stek yang besar dan bercabang karena hasil produksi daun katuk akan lebih banyak, dan melimpah.

Nah untuk saat awal penanaman katuk, bisa ditumpangsarikan dengan jagung yang juga bertindak sebagai peneduh tanaman katuk.

Tanaman katuk biasanya mencapai ketinggian 70 cm atau lebih pada umur 3 bulan setelah tanam,  Pada tahap ini dapat dilakukan pemanenan pertama.panen selanjutnya setiap 30hari setiap bulannya.  Panen dilakukan dengan cara memangkas ujung tanaman atau cabang menggunakan pisau yang tajam atau arit.  Pucuk dipangkas atau dipotong sapanjang 10–15 cm.  Waktu panen yang paling baik adalah pada pagi atau sore hari dan kondisi cuaca cerah. 

Pemanenan berikutnya dilakukan secara kontinyu sebulan sekali. Produksi setiap hectare katuk mencapai kira – kira 30.000 ikat, nanti juga hitung sendiri ya... ehehehe

Terimakasih sobat sudah membaca tulisan mamang tentang Belajar Budidaya Katuk Di Kebun dan Sawah semoga bermanfaat
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments