--> Skip to main content

Istilah – istilah dalam menanam padi di sawah atau nyawah di kabupaten Subang.

Istilah – istilah dalam menanam padi di sawah atau nyawah di kabupaten Subang.

Sampurasun .... Rampes. Ini adalah istilah – istilah dalam pertanian di wewengkon Subang, Jawa Barat, Indonesia. Istilah dalam bertani mungkin bisa berbeda nama atau cara di tiap – tiap daerah, ya sudah Blog mang Yono mau sedikit berbagi tentang Istilah – istilah dalam menanam padi di sawah atau nyawah di kabupaten subang, ini asal tahu saja ya, mungkin orang kota bahkan tidak pernah mengenal istilah – istilah ini, seperti:


Ngadurukan : Membakar Jerami / pohon padi yang kering atau rumput ini bagus sekali karena hasil pembakarannya dapa mennyuburkan tanaman padi nantinnya.


Nampingan :   membersihkan pematang sawah dengan menggunakan cangkul, pematang sawah tersebut di kikis atau sedikit di papras.
Istilah – istilah dalam menanam padi di sawah atau nyawah di kabupaten subang.
Nampingan Pematang Sawah

Mopok :  Menambahkan tanah / lumpur ke pematang sawah, ini biasannya setelah Nampingan.
Setelah nampingan dilakukan mopok pematang sawah
Mopok Pematang sawah

Ngawuluku / Ngalektor : Ngolah tanah sawah dengan menggunakan Wuluku yang ditarik menggunakan sapi atau kerbau, tapi sekarang sudah bannyak menggunakan tenaga mesin yaitu berubah menjadi ngalektor, yaitu mengolah tanah sawah dengan traktor.
Ngalektor sawah yang mau di tanami padi
Ngalektor sawah yang mau ditanami padi

Ngalepa : Meratakan tanah dengan menggunakan papan yang di beri gagang atau menggunakan cangkul, biasannya di lakukan setelah ngawuluku atau ngalektor
Tebar : Yaitu menyemai padi atau bibit padi pada waktu bibit padi bertunas / berkecambah dan di semaikan di tempat penyemaian bibit .

Naplak : Memberi garis untuk jiplakan atau batas / jarak tanam , biasannya menggunakan papan dengan panjang 1,5 – 2 Meter yang di beri gagang dan ditarik lurus.
Naplak membuat garis agar tanaman padi lurus
Naplak membuat garis di lakukan agar tanaman padi lurus

Babut  : Mencabut benih di pawinian atau tempat semai bibit padi, yang selanjutnya di ikat  dengan tali biasannya sebesar 10 cm atau 303 batang bibit, kalau sobat tidak percaya silahkan ukur dan hitung sendiri benihnya ya?. hehehe.
Babut mencabut benih padi di pawinian
Babut mencabut benih padi di pawinian


Tandur : merupakan istilah dalam pertanian masyarakat Subang yaitu singkatan dari bahasa sunda “Tanam Mundur”(Tandur). Tandur adalah suatu cara dalam menanam padi di sawah dengan lahan basah atau sawah irigasi. Tapi sekarang sudah berganti nama atau cara menanam padi di tempat saya yaitu dengan cara Tanju silahkan baca di postingan Kebiasaan Menanam Padi " Tandur " Berubah Jadi " Tanju " Model baru menanam padi di Pagaden Barat, menanam padi dengan cara maju, ini cara merupakan sistim menanam padi yang cepat bila dibandingkan dengan tandur.
Tanju istilah menanam padi sambil maju
"Tanju" Istilah menanam padi sambil maju " lebih cepat dari Tandur

Ngarambet  : merupakan kegiatan menyiangi area pesawahan dari rumput-rumput yang mengganggu tanaman padi. Kegiatan ini sendiri biasanya dilakukan dengan menggunakan tangan dan alat bantu yang diberi nama Gugurul
Dinamakan Gugurul dikarenakan bagian bawah dari alat ini di tancap kan paku – paku dengan jumblah bannyak dari bagian atas tembus kebagian bawah yang selanjutnya di bengkokan berbentuk duri-duri yang menyerupai hewan landak. Fungsi dari Paku - paku pada alat tersebut adalah untuk menghilangkan gulma/rumpur pada tanah disekitar tanaman padi. Sedangkan lebar dari Gugurul ini disesuaikan dengan jarak tanam antara tanaman padi yang satu dengan lainnya.

Ngagemuk / Ngorea : Memberi pupuk pada tanaman padi

Nyemprot : Membasmi hama tanaman padi dengan cara di semprot menggunakan alat semprotan.

Tunggu : Menjaga tanaman padi / tanaman lainnya supaya jangan ada yang mengganggu.

Panen : Mengambil tanaman yang sudah waktunnya di ambil.

Mungkin istilah – istilah di atas masih bannyak yang belum saya tulis disini, kalau di tulis semua nanti tulisannya panjang banget, bisa – bisa pembaca atau pengunjung Cuma baca judulnya saja, langsung koment “ Artikelnya bagus gan, ditunggu kunjungan baliknya “ .... # Semprul... heheheh.



Petani bukanlah mereka yang harus dihina pekerjaannya tetapi haruslah diberikan apresiasi yang lebih atas jasanya dalam memenuhi kebutuhan orang banyak, Apa jadinya bila didunia ini tidak ada petani?... Hayooo.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments