--> Skip to main content

Musim tanam padi telah tiba di Pagaden Barat, Subang, Jawa Barat

Sampurasun... Rampes.. #Pertanian. Musim tanam padi telah tiba di Pagaden Barat, Subang, Jawa Barat. Setelah sebelumnya Blog Mang Yono menulis tentang Panen Padi telah tiba tradisi derep masih dilaksanakan di Pagaden Barat.  

Hidup di desa merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri bagi saya meskipun saya tidak selalu tinggal di desa terus, malahan lebih banyak hari – hari saya tinggal di Kota Metropolitan, Jakarta, Indonesia, di desa 1 hari sedangkan di Kota 6 hari. 


Karena memang di desa dimana saya tinggal tak ada pekerjaan yang cocok bagi say, bukan cocok ding, Tapi intinya tidak ada perusahaan yang mau menerima saya bekerja * Nasib.... 


Musim tanam padi telah tiba
Maka dari itu untuk sementara saya bolak – balik antara kota dan desa. Bolak balik karena keluarga saya tinggal di desa dan saya juga masih KTP kampung. 


Sekarang musim hujan, Musim tanam padi telah tiba di Pagaden Barat, Subang, Jawa Barat juga mulai dilaksanakan Pengolahan tanah. 


Nah untuk tanam padi di kampung saya atau di kecamatan tempat tinggal saya masih dilakukan tradisi atau kebiasaan gotong royong, yang punya sawah woro – woro ke tiap tetangga atau siapa saja yang mau ikut tandur atau menanam padi sambil mundur di sawahnya, kenapa tanam padi sambil mundur mang? Ya karena kalau sambil maju tuh padi yang ditanamnya pasti terinjak, kapan selesainya tuh nanam padi .... eheheh.

Musim tanam padi telah tiba di Pagaden Barat

Sawah yang mau ditanam padi harus siap di tanam padi maka  diolah lah swah tersebut dari mulai Nampingan, Mopok Galeng/ pematang, ngalepa, nyorogan naplak, membajak sawah dengan, pelaku pembajak bukan seperti pembajak sesungguhnya yang bermata satu tapi ini untuk mengolah tanah, alat ini biasanya ditarik oleh kerbau sapi, orang. Berhubung sekarang jarang yangternak sapi atau kerbau di daerah saya sekarang sudah menggunakan kerbau mesin atau TRAKTOR.


Di desa saya Bendungan, Pagaden Barat, Subang Jawa Barat ada sawah yang irigasinya lancar ada juga irigasi yang kurang lancar kalau gak musim hujan gak bisa nanam padi, bisa sih pada musim kemarau nanam padi tapi harus dibarengi dengan pompa penyedot air untuk pengairan tanaman padi.


Musim tanam padi telah tiba di Pagaden Barat, Subang, Jawa Barat


Di desa, ketika musim hujan, maka sama saja dengan datangnya rejeki. Kenapa bisa seperti itu? Alasannya adalah dengan adanya musim hujan, maka para petani akan mulai menanam padi. Tak mungkin pula kan menanam padi sendiri di sawah yang luas? Maka dari itu mereka yang tak punya sawah pun akan bisa terlibat dan mendapatkan rejeki dari yang punya sawah. Mereka bisa bekerja CECEBLOK untuk menanam padi, membajak sawah, dan mencabuti rumput yang tumbuh di antara tanaman padi . 

Namun, ketika musim panen, kesedihan pada diri ini pun muncul. Melihat harga beras yang anjlok membuat petani tidak mendapatkan untung yang banyak dari padi yang ditanam mereka. Padahal kita tahu bahwa padi merupakan makanan pokok bangsa Indonesia, jika tidak ada padi, apa yang akan terjadi sodara – sodara..

Sedih memang, saya hanya ingin melihat petani hidup sejahtera dengan bertani. Karena dari para petani lah sumber padi dihasilkan. Karena sampai saat ini belum ada pabrik atau perusahaan yang mampu membuat padi atau beras ... # Semprul ehhehe 

Bayangkan ketika petani tidak mau lagi menanam padi? Mau dapat padi dari mana? Impor Berapa biaya yang diperlukan? Apa tidak lebih baik biaya yang dikeluarkan untuk impor beras tersebut kita gunakan untuk menyejahterakan para petani? Mungkin kita harus bersadar, bahwa bangsa ini adalah negeri agraris. Mempunyai tanah yang subur makmur...Orang bilang tanah ini tanah Surga tongkat dan batu bisa jadi tanaman... 

Terimakasih sobat sudah berkunjung ke Blog Mang Yono dan membaca tulisan tentang Musim tanam padi telah tiba di Pagaden Barat, Subang, Jawa Barat
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments