--> Skip to main content

Wanita Lajang Dilarang Makan PISANG AMBON

Sampurasun ... Rampes ...

Blog Mang Yono. Pernah saya ngobrol dengan ahli Gizi dan kedokteran, tentang Pisang Ambon yang harus dihindari atau dikurangi oleh wanita lajang, Ini bukan mitos loh tapi kata ahli Gizi

Memang sih sebagai wanita lajang, tentu banyak aturan dan mitos yang selalu ada di sekitar kehidupan. Namun, beberapa mitos, ternyata memang bisa dibuktikan secara ilmiah.  Baca Mitos Makan Pisang Dempet

Wanita Lajang Dilarang Makan PISANG AMBON

Jika terlalu banyak mengonsumsi pisang ambon, bagi seorang gadis, akan berbahaya, karena libidonya akan naik. Padahal statusnya masih gadis. Mungkin jika sudah menikah, libido tinggi tak akan menjadi masalah, namun ketika masih gadis, ini menjadi problem tersendiri, coba mau bagaimana hayoo .. Heheheh.

Pisang merupakan makanan favorit para atlet dan penggemar olahraga termasuk saya yang pekerja kasar kuli Bangunan. Buah ini bisa 'menyuntikkan' kalori tinggi dengan segera. Kalium dan fosfornya yang tinggi menjaga otot tidak mudah kram dan lelah. Selain itu, kalium yang tinggi baik untuk mengontrol tekanan darah.

KANDUNGAN PISANG AMBON
Nutrisi (per 100 gram):
kalori: 97 Kkal
protein: 1,3 g
lemak: 0,6 g
serat: 21,6 g
kalsium: 13 mg
fosfor: 19 mg
zat besi: 0,4 mg
kalium: 370 mg
beta karotena: 77 mikrogram
vitamin A: 13 mikrogram
vitamin B1: 0,004 mg
vitamin B2: 0,04 mg
vitamin B3:  0,6 mg
vitamin C: 8 mg

Nah, kalau dibawah ini Mitos : 
Wanita lajang dilarang makan pisang Butitinya (Akhir/Ujung dari Satu Sisir).
Hal ini memiliki mitos yaitu jika seseorang memakannya, maka akan selalu terpinggirkan atau selalu jadi yang terakhir dalam segala bidang. Seperti sedang ada pembagian sesuatu, maka dia pasti jadi yang terakhir.
Makan jantung pisang.

Janganlah makan buah pisang (jantungnya) 
Khususnya anak kecil, karena kelak akan berakibat sianak akan bodoh, dungu, dan bloon dan jantungan.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments