--> Skip to main content

Kisah Lahirnya Anak Saya Gigin Gumilar Di RSIA Mutiara Hati Pagaden, Subang

Sampurasun .... 

MANGYONO.com -  Kehamilan istri saya baru 37 minggu, tetapi menurut bidan desa isteri saya mengalami hipertensi arteri atau tekanan darahnya tinggi dan harus di rujuk ke rumah sakit.

Saya memutuskan ke Rumah Sakit terdekat yang berada di kecamatan Pagaden  yaitu Rumah Sakit RSIA Mutiara Hati dengan di antar keluarga dan didampingi Bidan Desa. Cukup lumayan jauh juga perjalannan menuju Rumah Sakit, dengan  waktu 45 menit, maklum rumah saya berada di sebuah desa yang jauh ke kota ditambah lagi jalan yang kurang bagus.

 Rumah Sakit Mutiara Hati, Pagaden, Subang
 Rumah Sakit Mutiara Hati, Pagaden, Subang

Setelah melakukan USG terhadap kandungan istri saya, dokter mengakatakan

"Pak, anak dalam kandungan istri bapak sebaiknya di keluarkan sebelum waktunya, untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan terhadap anak didalam rahim ibunya atau ke ibunya sendiri, ada 2 cara yang bisa kami lakukan yaitu dengan secara normal dan secara bedah sesar" Kata pak Dokter

"Sudah dok, sesuai kesepakatan keluarga saya menginginkan  secara normal saja" saya menjawabnya. 
Setelah menunggu satu hari satu malam tidak ada reaksi dan perubahan, akhirnya  jam  22 WIB tanggal 12 Juni 2012 di lakukan Bedah Sesar, itu sesuai kesepakatan keluarga, bidan desa "teh Eem" pun hadir mendampingi serta memberi semangat pada keluarga kami, tepat jam 24 anaku lahir secara Bedah Sesar dengan lancar. Setelah mengumandangkan Adzan akhirnya anak bayi kecil saya di bawa Suster dan dokter anak ke ruangan khusus bayi.  


Ruang bayi RSIA Mutiara Hati, Pagaden, Subang
 Ruang bayi RSIA Mutiara Hati, Pagaden, Subang

Tidak Berapa lama  dokter anak memanggil saya.

" Pak, anak bapak beratnya cuma 2,2 kg dan paru - parunya belum matang, belum mampu bernapas sendiri, usianya baru menginjak 37 minggu" kata bu dokter Santi ( dokter Anak ).
"Terus bagai mana dok?” Tanya saya penasaran.
"Tunggu saja perkembangannya sampai besok pagi" kata dokter.

Dengan langkah gontai Uing saya meninggalkan ruangan bayi dan menghampiri istriku yang masih berbaring di tempat tidur dan belum bisa bergerak .   


"Mah, anak kita laki - laki, ganteng" Kata saya
" Bagai mana kondisinya?" Tanya istri saya.
" Gagah, sehat" jawab saya ( padahal saya tidak berani mengatakan yang sebenarnya ).
 

Akhirnya istri saya pun tenang. Sambil berbaring saya membayangkan  perkataan dokter dan mata pun sulit tuk dipejamkan . Kira – kira jam 8 pagi dokter anak memanggil saya 
"Pak, ma'af rumasakit ini peralatannya terbatas dan kondisi anak bapak makin memburuk, anak bapak harus di rujuk ke Rumah Sakit yang lengkap untuk melakukan perawatan di Ruang NICU bayi.  Di daerah Subang tidak ada, yang ada di Bandung dan Purwakarta, terserah bapak mau di rujuk ke mana?" kata bu dokter.
Anak Saya “ Gigin Gumilar waktu itu belum punya nama”   di rujuk ke RS Efarina Etaham, Purwakarta
Anak Saya “ Gigin Gumilar waktu itu belum punya nama” 
di rujuk ke RS Efarina Etaham, Purwakarta


"Saya memutuskan ke Rumah Sakit Purwakarta saja dok" saya menjawabnya dan dokterpun merujuk ke Rumah Sakit Efarina Etaham Purwakarta.

Jam 9 berangkat dari RSIA Mutiara Hati Pagaden, dengan di antar Ambulan dan di dampingi Suster, sepanjang perjalanan anak bayi saya menangis dengan napas tersendat - sendat dan wajah nya mulai membiru, meskipun di bantu dengan oksigen dalam tabung. Saya pun sudah pasrah mengingat perjalanan antara Pagaden - Purwakarta sekitar 80 Km. Alhamdulillah di jalan lancar, tiba di Rumah Sakit Efarina Etaham kira - kira jam 11.

Tapi Saya was - was karena tidak sempat membawa uang. Sesampainya di Rumah Sakit Efarina Etaham di waktu pendaptaran di wajibkan memakai uang deposit sejumlah 3 juta, uang dalam tabungan saya sih ada, tapi lain bank dan ke ATM jauh harus ke kota Purwakarta, terpaksa sebagai jaminannya yaitu KTP, dengan catatan setelah masuk ruang  perawatan harus di bayar

Setelah saya selesaikan administrasinya, saya menghampiri anak saya yang tergeletak di atas tempat tidur hanya di temani tas pakaian saya dan perlengkapan bayi.

Setelah semuanya beres baru di lakukan perawatan di Ruang NICU bayi. Sejam dua jam berlalu dengan begitu lambat dan rasa cemas, bayi saya belum ada perubahan. Begitu pula dokter yang nanganin perawatan masih bingung.

Hari ke dua terpakasa saya mendatangi pihak rumah sakit dan meminta dokternya di ganti  dengan dokter yang lain dan rumasakit meresponnya, anak saya lagsung dalam perawatan dokter Aji, hari ke tiga anak saya belum ada perubahan.







FOTO : Anak Saya di Ruang NICCU RS Efarina Etaham Purwakarta
FOTO : Anak Saya di Ruang NICCU RS Efarina Etaham Purwakarta   

  

Alhamdulillah, meskipun begitu majikan saya memberi dukungan yang di bantu dokter dari Jakarta yaitu dokter  Carolina ( dari Rumah Sakit Cipto Jakarta ) meskipun lewat telepon, tapi saya sedikit plong karena mendapatkan penjelasan tentang alat - alat yang digunakan dalam perawatan anak saya, karena saya awam terhadap alat – alat yang digunakan untuk perawatan bayi saya.

Hari demi hari anak saya ada perobahan yang membaik meskipun perlahan lahan dan aku harus bolak  -  balik dari Purwakarta ke Subang dengan waktu 3 jam, hanya untuk mendapatkan ASI ( Air Susu Ibu ) karena istri saya masih dirawat di RSIA Mutiara Hati, Pagaden, Subang.  Karena dengan susu formula tidak ada perubahan yang membaik dan selalu di muntahkan dan dokter Aji menyarankan untuk memakai ASI.
Alhamdulilah dengan di bantu do'a dan shalat malam, Allah swt mengabulkan do'a saya. Setelah waktu 7 hari anak saya diperbolehkan ke ruang frimatologi, pertanda anak saya sudah mulai sehat dan saya lihat tidak menggunakan mesin pendorong oksigen lagi, tapi masih harus di inkubator dan menghirup oksigen dalam tabung tanpa mesin pendorong 


Sebelum pindah ke ruangan Frimatologi saya diminta untuk ke bagian administrasi Rumah Sakit, karena kalau mau pindah katanya harus harus menambah Uang Deposit sebesar 3 Juta lagi, padahal setiap 2 hari sekali saya rutin menambahkan uang deposit sekitar 2 juta / hari karena mengingat katanya perawatan di Ruang NICCU yang sehari semalam tidak kurang dari 2 Juta. 

FOTO : Gigin saat umur 12 Hari di ruangan Frimatologi RS. Efarina Etaham Purwakarta ( Sekarang RS. SILOAM).
FOTO : Gigin saat umur 12 Hari di ruangan Frimatologi RS. Efarina Etaham Purwakarta ( Sekarang RS. SILOAM).


 Hari demi hari saya lalui, bolak balik Purwakarta  - Subang  demi mendapatkan ASI serta mencari pinjaman  uang untuk biaya perawatan anak saya.

Setelah 13 hari di lalui anak saya di perbolehkan untuk di bawa pulang karena sudah sehat dan sudah bisa minum susu dari dot, meskipun harus cek 2 minggu sekali  ... Alhamdulillah  sekarang sehat selalu....



Lihat vidionya DI SINI


Salam menulis.

Mang Yono
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments