--> Skip to main content

Pekerjaan normalisasi sungai Bendung Macan di protes Gapoktan Pagaden Barat.

Sampurasun ... Rampes.

MANGYONO.com - Pekerjaan normalisasi saluran sungai Bendung Macan di protes Gapoktan Pagaden Barat.

Pekerjaan normalisasi saluran sungai Bendung Macan atau yang biasa disebut Sungai Ciasem di protes ratusan Gabungan kelompok Tani (Gapoktan) dari Kecamatan Pagaden Barat, Subang.

Penyebabnya... Karena pengerjaan normalisasi saluran air menjadi menyempit dan kedalaman air tetap dangkal atau ketinggian tanggul kurang, sehingga dikhawatirkan, jika musim hujan tiba, air meluap dan akan berakibat banjir serta merendam sawah disekitarnya, akibat kurangnya daya tampung air di saluran sungai.
Pengurus Gapoktan Desa Munjul, Denmas (40) bersama para petani lainnya menuju lokasi, guna meminta pihak kontraktor untuk memperbaiki pekerjaannya.

Tetapi upaya para petani itu tidak mendapatkan hasil, karena pelaksana proyek sedang tidak ada di tempat.

 Pemasangan batu penahan tanah bibir saluran sungai Bendungan Macan.
 Pemasangan batu penahan tanah bibir saluran sungai Bendungan Macan.

Jika pekerjaan tidak sesuai, kami para petani yang akan jadi korbannya. Kami minta mereka perbaiki lagi pekerjaannya, padahal sungai tersebut masih bisa diperlebar sampai 2 meter, dan kedalam sungai dikeruk lagi. Khan tanah PU tersebut masih tersisa sangat lebar. Dari pada bantaran ditanami padi atau pepohonan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, lebih baik bantaran itu dipapas lagi agar saluran menjadi lebar.

Di pekerjaan normalisasi yang ditangani oleh Kontraktor PT Brantas asal Jakarta pun tidak dipasangnya papan proyek sebagai informasi yang memuat rincian kegiatan, mulai dari nama pekerjaan, instansi pemerintah dan pelaksana pekerjaan, volume dan pagu anggaran, serta jadwal pelaksanaan.

Padahal menurut kabar normalisasi ini sungai ini anggarannya besar, informasinya sampai 100 miliaran untuk saluran sepanjang 15 kilometer, yang dimulai dari Bendung Macan Kecamatan Pagaden Barat hingga Desa Karangwangi Kecamatan Binong ini , yang sumbernya dari pemerintah, yang tentunya uang tersebut berasal dari uang pajak yang dibayar masyarakat. Kalau penggunaan anggarannya tidak terbuka, bisa memicu korupsi..... Iya khan ?.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments