--> Skip to main content

Tukang Cukur Geratis

Sampurasun ... Rampes ...

Blog Mang Yono. Seumur - umur,  saya rasanya tidak pernah tertarik untuk memanjangkan rambut. Dari mulai SD hingga sekarang Kuli ah hehehe, rambut saya selalu pendek. Saya juga masih ingat waktu masih kecil,  ketika tiap Hari Raya tiba, saya selalu disuruh potong rambut / cukur rambut. Ke kakek. Ya, saya selalu suka dicukur sama kakek. Dan gaya cukurnya selalu pendek dan cepak. Kadang oleh si kakek, rambut saya sengaja disisakan sedikit persisi di bagian depan, jambul alias tarasi hehehe. Yang kemudian model rambut ini

Saat masuk sekolah STM, setahun dua tahun, saat rambut saya panjang sedikit saja, guru kesiswaan akan langsung menarik  saya ke depan kelas, tanpa ba-bi-bu langsung memotong rambut saya dengan guntingnya yang selalu lengket dibawa saat upacara bendera hari senin. Motong rambutnya juga kadang asal saja.


“Kenapa nggak sekalian dirapihin aja, Pak?”
“Emang saya tukang cukur rambut? Rapihin sendiri!”
 Setelah lepas dari seragam abu-abu itu, rasanya ada kebebasan. Sekali lagi, dari dulu, rambut saya selalu pendek. Wajar saja jika saya merasa bebas, artinya sudah tidak ada lagi yang bakal melarang saya untuk memanjangkan rambut. Tidak ada lagi guru kesiswaan yang setiap hari kerjaannya megintai rambut saya.

Hahaha itu cerita masa lalu sob....
Ngomong – ngomong soal cukur rambut,di tempat saya khan jauh ke salon pangkas rambut, ya terpaksa saya dan tetangga gantian cukur rambut, tapi sebelumnya ditanya dulu, apakah bisa mencukur rambut atau tidak, kalau bisa ya jadi deh gantian cukur mencukurrambut. Nah, kalau tidak bisa ya jangan motong rambut deh, nanti malah gak karuan hasilnya, mendingan bayar aja 5 Ribu hehehe.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments