--> Skip to main content

Kenaikan kelas dan paturay tineung SDN Gardu Mukti 2015

Sampurasun ... Rampes ...

MANGYONO.com - Hari Minggu, tanggal 14 Juni 2015 SDN Gardu Mukti, Bendungan, Kec. Pagaden Barat, Kab. Subang, Jawa Barat, Indonesia mengadakan acara Kenaikan kelas dan paturay tineung ( perpisahan ) untuk siswa-siswi kelas VI, menampilkan Seni Galura Lengser, tari dan lagu kedaerahan. 

Semua siswa - siswi berdomisili di Dusun Gardu 1 dan Gardu 2 dan Gardu kecil. Silahkan baca juga tentang SDN Gardu Mukti dan dusun Gardu.

FOTO : Sungkeman ke kepala sekolah dan wali kelas VI.
FOTO : Sungkeman ke kepala sekolah dan wali kelas VI.

Tahun yang lalu saya juga pernah nulis tentang kenaikan kelas dan perpisahan sdn Gardu Mukti di yang acaranya pada tanggal 17 Juni 2014. Mungkin di telinga Anda - andini acara-acara semacam ini sudah terdengar basi, apalagi sampai di postingkan segala di Blog Mang Yono. Ya, saya Mang Admin menyampaikan tulisan ini pasti mempunyai alasan-alasan yang menarik. Pasti Anda – andini akan bertanya, "Ada apa di dalam acara perpisahan anak SD Gardu Mukti.

Baca : Acara Perpisahan SDN Gardu Mukti, Pagaden Barat 2014

FOTO : Penari merak dan uwa lengser.
FOTO : Penari merak dan uwa lengser.

Perlu anda ketahui bahwa di SDN Gardu Mukti sangat berbeda dengan sekolah-sekolah lain di sekelilingnya dalam menyelenggarakan acara perpisahan 

Perpisahan siswa-siswi kelas VI tahun ajaran 2014-2015 yang digelar dihalaman sekolah. Mengawali sambutannya Kepala Sekolah SDN Gardu Mukti menyampaikan, terimakasihnya kepada orang tua wali murid karena keaktifan dan dukungannya dan sponsor acara perpisahan dapat dilaksanakan sekaligus dalam upaya  memajukan sekolah.

FOTO : Uwa lengser di Kenaikan kelas dan paturay tineung
 FOTO : Uwa lengser di Kenaikan kelas dan paturay tineung SDN Gardu Mukti 2015

Semua guru – guru pun berpesan kepada siswa-siswi kelas VI untuk terus melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi. Sedangkan kepada orang tua wali murid dianjurkan untuk tetap memberikan sipirit.

Selama 6 (enam) tahun menjadi siswa didik, mengaku, tidak tertutup kemungkinan ada suka, duka, baik dan buruknya. 'Saya berharap segala khilaf dan kekurangan dapat dimaafkan. Sebab marah guru kepada siswa-siswi hanyalah motifasi untuk lebih giat lagi belajar. 

Baca juga :  
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments