--> Skip to main content

Makan lalap jengkol muda ... Jbreddd

Sampurasun ... Rampes.

MANGYONO.com - Makan lalap jengkol muda ... Jbreddd

Jengkol yang punya nama ilmiah Pithecolobium lobatum ini meskipun bau dan dianggap makanan kurang gaul, tapi jangan diremehkan. Selain sangat kaya akan vitamin C, ternyata kandungan proteinnya lebih tinggi dari tempe. Jengkol pun diperlukan buat mereka yang mengalami anemia.

Jengkol termasuk sumber pangan kontroversial. Di satu sisi jengkol sering disebut sebagai “si biang bau” dan bisa menyebabkan keracunan. Namun di sisi lain, jengkol termasuk bahan pangan yang digemari banyak orang termasuk saya. Entah karena faktor baunya atau karena ada “misteri” dibalik jengkol yang masih belum terungkap... Heheheh, yang pasti jengkol sering dijadikan doping guna meningkatkan selera makan yang kendor. Bagi saya, jika sudah ditemani jengkol, makan pun jadi semangat hingga keringat pun bercucuran. Apalagi jengkol muda dicoelkeun ke sambal goang, makan pun jadi lupa pulang ... Hehehe.

Makan lalap jengkol muda ... Jbreddd
Makan lalap jengkol muda ... Jbreddd


Dalam urusan jengkol, orang Jawa Barat menempati urutan pertama sebagai pengonsumsi jengkol tertinggi di Indonesia. Memang tidak ada data resmi di KUA atau catatan kependudukan untuk yang satu ini. Namun, jika data dari pasar dijadikan rujukan, kita akan mendapati angka yang cukup fantastis. Dalam satu hari saja, orang Jawa Barat bisa menghabiskan 100 ton jengkol! Data ini hanya bersumber dari satu lokasi, yakni Pasar Induk Caringin, Bandung. Bisa dibayangkan, jika jumlah jengkol dari seluruh pasar di Jawa Barat digabungkan, pasti angkanya jauh lebih besar dari 100 ton.
 
Umumnya, yang dijadikan lalap adalah biji jengkol muda, setengah tua dan jengkol tua.. termasuk juga jengkol SEPI ( jengkol yang diawetkan dengan cara di pendam di tanah atau pasir selama 1-3 bulan)..
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments