--> Skip to main content

Penanganan Panen dan Pasca Panen Padi TRISAKTI 75 HST Panen

Padi TRISAKTI

Penanganan Panen dan Pasca Panen Padi TRISAKTI 75 HST Panen

MANGYONO.com - Berikut ini penanganan pasca panen padi TRISAKTI, penanganan pasca panen ini dilakukan agar dapat menekan kehilangan/susut hasil dan mempertahankan mutu/kualitas gabah dan beras.

Beberapa tahapan dalam penanganan pasca panen tanaman padi TRISAKTI sama dengan penanganan pasca panen padi pada umumnya. Beberapa tahap kegiatan yaitu :

 FOTO 1 : Padi Trisakti umur 73 HST
 FOTO 1 : Padi Trisakti umur 73 HST


i. Penentuan Saat Panen
Penentuan saat panen itu perlu. Ketidak tepatan dalam menentukan saat panen dapat mengakibatkan susutnya hasil yang tinggi, dan juga mutu beras akan semakin rendah.

Penentuan saat panen harus dilakukan berdasakan pengamatan visual dan pengamatan teoritis.

Pengamatan Visual dilakukan dengan cara melihat tampilan fisik tanaman padi TRISAKTI pada hamparan lahan sawah, Umur panen tanaman padi TRISAKTI yang optimal adalah 90% butir gabah pada malai padi berwarna kuning keemasan. Biasanya pada Padi TRISAKTI umur 73-75 HST butir gabah sudah berwarna kuning keemasan.

 FOTO 2 : pemanenan padi TRISAKTI umur 73 HST
 FOTO 2 : pemanenan padi TRISAKTI umur 73 HST


Pengamatan Teoritis dilakukan dengan melihat deskripsi varietas padi dan mengukur kadar air dengan moisture tester. Cara ini harus menggunakan alat pengukuran kadar air pada gabah padi TRISAKTI sebelum dipanen.

Berdasarkan kadar air, umur panen tanaman padi yang optimum setelah kadar air mencapai 22 – 23 % pada musim kemarau, dan 24 – 26 % pada musim penghujan.

ii. Pemanenan Padi TRISAKTI
Ketidak tepatan dalam pemanenan tanaman padi TRISAKTI dapat mengakibatkan susut hasil yang tinggi dan mutu gabah/beras yang rendah.

Pemotongan batang padi TRISAKTI ini sangat gampang, batangnya tidak alot. Penumpukan dan pengumpulan batang padi yang selesai dipotong atau hasil panen harus dilakukan dengan cara yang baik, penggunaan alas pada saat penumpukan dan pengumpulan hasil panen dapat menekan kehilanggan hasil panen.

iii. Perontokan Padi TRISAKTI
Pada tahap perontokan Padi TRISAKTI, kehilangan hasil akibat ketidak tepatan dalam melakukan perontokan dapat mencapai lebih dari 5 %.

 FOTO 3 : Perontokan Padi Trisakti
 FOTO 3 : Perontokan Padi Trisakti 

Adapun beberapa alat dan mesin yang biasa di gunakan pada penanganan pasca panen tanaman Padi TRISAKTI sebagai berikut :
  • Gebotan
  • Pedal Thresher Manual
  • Pedal Thresher Bermotor
  • Power Threser
FOTO 4: Perontokan dan Pengemasan Padi Trisakti
 FOTO 4: Perontokan dan Pengemasan Padi Trisakti
iv. Pengangkutan Gabah Padi TRISAKTI
Pengankutan gabah Padi TRISAKTI yang sudah dimasukan kedalam karung dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti, pengankutan dengan dipikul, menggunakan sepeda motor, alat angkut roda tiga, gerobak, mobil pick up maupun sarana angkutan lainnya.

 FOTO 5 : Pengangkutan Pengemasan Padi Trisakti
 FOTO 5 : Pengangkutan Pengemasan Padi Trisakti 


v. Pengeringan Gabah Padi TRISAKTI
Pengeringan Padi TRISAKTI merupakan proses penurunan kadar air dalam gabah sampai mencapai batas tertentu sehingga gabah Padi TRISAKTI siap untuk diolah/digiling atau aman untuk disimpan dalam waktu yang lama.

 FOTO 6: Penjemuran Padi Trisakti
 FOTO 6: Penjemuran Padi Trisakti

Penjemuran Padi TRISAKTI merupakan proses pengeringan gabah Padi TRISAKTI dengan memanfaatkan panas sinar matahari. Sarana yang biasa digunakan dalam proses penjemuran Padi TRISAKTI seperti lantai jemur dari semen atau menggunakan alas dari terpal/plastik atau anyaman bambu.

vi. Pengemasan dan Penyimpanan Gabah Padi TRISAKTI
Selain dikemas secara Curah, Gabah Padi TRISAKTI juga bisa di kemas dalam karung yang memenuhi standar.

kemudian setelah itu lakukan penyimpanan sebagai tindakan untuk mempertahankan gabah agar tetap dalam keadaan baik dalam jangka waktu tertentu.

 FOTO 7 : Penyimpanan Padi Trisakti
 FOTO 7 : Penyimpanan Padi Trisakti

Dari kesalahan dalam melakukan penyimpanan gabah diantaranya, terjadinya respirasi, tumbuhnya jamur, serangga-serangga, binatang pengerat dan kutu beras yang dapat menurunkan mutu gabah.

Adapun cara penyimpanan gabah Padi TRISAKTI yang dapat dilakukan antara lain :
Sistem Curah, yaitu gabah Padi TRISAKTI yang sudah kering dicurahkan pada suatu tempat yang dianggap aman dari gangguan hama maupun cuaca salah satunya disimpan di "Leuit" Lumbung Padi.

Cara penyimpanan mengunakan kemasan, atau wadah seperti karung plastik, karung goni, dan penyimpanan.

vii. Penggilingan Gabah Padi TRISAKTI
Penggilingan merupakan proses untuk menggubah gabah menjadi beras, proses penggilingan gabah Padi TRISAKTI meliputi pengupasan sekam, pemisahan gabah, penyosohan, pengemasan dan penyimpanan.

 FOTO 8 : Beras Padi Trisakti
 FOTO 8 : Beras Padi Trisakti

viii. Pengemasan dan Penyimpanan Beras TRISAKTI
Adapun beberapa hal yang harus di perhatikan dalam pengemasan beras TRISAKTI :
Beras hasil penggiliingan sebaiknya tidak langsung dikemas tunggu sampai sisa panas akibat penggilingan menghilang.

Faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih jenis kemasan adalah kekuatan kemasan, dan bahan kemasan (tidak korosif, tidak mencemari, kedap udara ).

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments