--> Skip to main content

Nyawah yuk ... 3 minggu lagi air mengalir ke sawah di Pagaden Barat

Nyawah yuk ... 3 minggu lagi air mengalir ke sawah di Pagaden Barat.

Kemarin orang rumah ngabarin katanya baru selesai tebar Pesona….. eehhh, maksudnya Tebar Benih .... Tebar merupakan pekerjaan awal bercocok tanam padi. Sepanjang sepengetahuan saya, menanam padi itu menggunakan metode sistem persemaian. Ialah bulir padi di semai di media persemaian,

Untuk ukuran benih padi yang mau disemai adalah kisaran 5 kg untuk lahan sawah seluas 1000m2. Untuk ukuran media persemaian, 1kg benih padi, baiknya di sebarkan pada kisaran 2 x 3 meter lahan persemaian.

Ini benih yang sudah direndam dan sudah berkecambah siap disemaikan di pawinian/pebenihan.
Ini benih yang sudah direndam dan sudah berkecambah siap disemaikan di pawinian/pebenihan. Benih padi MEKONGGA  3 kantong @ 5Kg/Kantong untuk lahan sawah kurang lebih 3000 M2.


Baca juga :  
Inilah Tanaman Padi Ketan di Kabupaten Subang. 
Proses dari menanam padi sampai menjadi beras    
Panen padi kali ini menggunakan mesin perontok padi / cruser



Meskipun tanggul leuwi  nangka di Kelurahan Dangdeur, Subang belum selesai... Tapi saya keukeuh menanam padi.. Mengingat masih adanya hujan... Nanti kalau nunggu - nunggu malah keburu musim kemarau... hehehe.... Urusan nanti mah nanti aja yang penting sekarang mah tebar, babut dan tanam padi ... Hehehe.

Menurut kabar yang saya kutip dari KotaSUBANG.com .... Ratusan petani kecamatan Pagaden Barat dan sekitarnya Rabu sore (20/4/2016)  telah melaksanakan dialog mengenai Bendung Leuwi Nangka dengan Muspida Kabupaten Subang, Wakil Bupati Subang Imas Aryumningsih, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum dan pelaksana proyek Bendung Leuwi Nangka di kantor desa Cidadap, Pagaden Barat.  

Padahal sebelumnya Para petani akan melakukan aksi unjuk rasa pada tanggal 22 April hari ini terkait tak kunjung selesainya bendung yang merupakan sumber air bagi sawah mereka. Namun atas inisiatif Kodim 0605 Subang, Muspida dan pihak terkait diajak menemui para petani untuk berdialog langsung di Pagaden Barat.

Nah, sementara itu dalam dialog pihak BBWS sebelum proyek tanggul leuwi nangka selesai pihaknya akan mengatasi dulu longsoran-longsoran di sekitarnya dan akan memasang beberapa jumbo bag dengan berat masing-masing 1 ton dan sesuai kesepakatan waktunya antara BBWS dan petani akan memakan waktu kurang lebih 3 mingguan untuk bisa mengalirkan air ke sawah - sawah.

Bendung Leuwi Nangka jebol sekitar tahun 2011.. Jadi dah 5 tahunan lebih, hingga saat ini perbaikan bendung tersebut tidak pernah kunjung tuntas karena berulang kali jebol. Bendungan leuwi nangka mengairi 4.387 hektare di wilayah Kecamatan Subang, Pagaden dan Kecamatan Pagaden Barat.

"Jaman Belanda saja bisa membangun Bendung Leuwi Nangka kuat puluhan tahun, masa sekarang jaman modern serba canggih gak bisa membangun bendungan..... Alasannya terkendala musim hujan, kenapa coba tidak dipercepat waktu musim kemarau .... Ah, sudah lah.... Yang penting sekarang mah nyawah... Petani butuh air untuk mengairi sawahnya.... daripada mikirin proyek bendungan yang gak kunjung selesai"
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments