--> Skip to main content

Asiiknya Mandi Disungai

Asiiknya Mandi Disungai

Waw seremmm ya kalau yang mandi disungai seperti foto dibawah ini bukan anak - anak jika pelakunya adalah orang dewasa. 

Tradisi mandi di kali yang sampai kini masih menjadi kebiasaan cukup banyak orang dewasa yang desa-desa atau kampung-kampung mereka beruntung memiliki sumber mata air atau aliran sungai dengan air berlimpah dan jernih. 

Tiba-tiba saja saya tertarik menulis setelah melihat foto anak kecil yang diunggah Ceu Sundary Waniandd ( pasti salah satu anak difoto itu anaknya ya ... hehehe )... Mungkin karena kenangan membahagiakan yang merasuki ingatan saya tatkala masih bocah dulu. Waktu kecil kita semua pasti suka air. Namun tidak semua tradisi anak-anak yang suka bermain air ini diperbolehkan menjelajahi sungai - sungai yang rawan karena alasan keselamatan. 

Asiiknya Mandi Disungai. Foto dapet nyomot dari Ceu Sundary Waniandd

Namun saya anak-anak kampung yang cukup beruntung dalam soal yang satu ini. Saya ingat waktu kecil, bersama teman-teman bisa berjam-jam mandi di sungai dan lompat dari ketinggian jembatan. Di musim kemarau aliran air sungai cenderung lebih kecil, orang tua kami bersikap lebih membebaskan dan tidak banyak melarang. 

Terkadang karena tidak puas sebab debit air yang kurang menantang, kami pun menerobos ke desa perbatasan di Jembatan Bendungan Macan yang memiliki sungai lebih besar dan aliran airnya lebih deras plus lebih dalam pula. Meski sering ditakut-takuti jika sungai di perbatasan desa pada dinding sungai tertentu yang berongga didiami hewan-hewan monster pemakan anak kecil, tapi rasa takut itu langsung hilang begitu badan sudah melambung di udara lalu jatuh berdebum ke dalam air. sungai... "Byuuur... Gejebur...."
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments