--> Skip to main content

Namanya juga anak kos-kosan

Namanya juga anak kos-kosan

Semua orang pasti pernah mendengar yang namanya anak kos-kosan. Ya, anak kos-kosan memang identik dengan anak-anak yang merantau. Sebagian dari mereka biasanya sedang menuntut ilmu atau bekerja di suatu daerah yang cukup jauh dari tempat tinggalnya.

Disini saya akan bercerita sedikit tentang pengalaman saya sebagi anak kos-kosan, yang mulai saya jalani sejak Agustus 2014 kemarin. Banyak pengalaman yang bisa saya ambil ketika pertama kali jadi anak kos-kosan. Bagi yang ingin tahu, saya adalah Mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi negeri yang ada di Kota Padang, yaitu Politeknik Teknologi Industri Padang, dan saya menfokuskan diri pada Program Studi Manajemen Industri.



Apa saja pengalaman yang saya dapat saat menjadi anak kos-kosan ?
1. Untuk pertama kalinya jauh dari keluarga.
Hari pertama menjadi anak kos-kosan, menjadi hari pertama juga bagi saya untuk menjalani hari-hari tanpa melihat orang tua. Karena sejak saya menempuh pendidikan formal dari SD, SMP dan SMA, semuanya berada tidak jauh dari tempat tinggal saya. Otomatis hal tersenut telah membuat saya tidak biasa hidup jika tidak didekat keluarga, terutama kedua orang tua. Namun secara perlahan, akhirnya saya pun bisa membiasakan diri menjalani semuanya, meski tidak jarang juga saya begitu merindukan mereka di kampung.

2. Untuk pertama kali belajar mandiri.
Mungkin inilah poin yang paling susah untuk saya biasakan, yaitu sebisa mungkin untuk memanejemeni keuangan dengan baik dan harus melalui strategi yang tepat pula. Awal-awal ngekos, hal ini tidak bisa saya terapkan, karena jujur, saya memang terbiasa boros ketika di kampung, yang akhirnya kebiasaan tersebut terbawa kemana-mana. Kiriman uang yang datang dari kampung, kerap sekali menipis walau masih di awal-awal bulan. Tapi seiring berjalannya waktu, Alhamdulillah, saya mulai terbiasa untuk hidup mandiri dengan menghapus kebiasaan boros tersebut.



3. Untuk pertama kalinya nyuci, setrika dan memasak.
Mencuci pakaian kita, menyetrika dan memasak makanan, itu biasa saja jika dilakukan oleh orang tua karena kita adalah anak laki-laki. Tapi ketika menjadi anak kos-kosan, semua tanggung jawab tersebut pun akhirnya jatuh ke pangkuan saya. Jujur, hampir tidak ada yang bisa saya lakukan. Mulai dari mencuci misalnya, saking malasnya, saya terkadang hanya mencuci sekali seminggu, setrika baju apalagi. Jangan bilang masalah memasak, memang tidak pernah sekalipun saya lakukan, karena saya tidak mengerti apa-apa dalam hal ini, padahal seluruh peralatan dapur telah dikirim oleh orang tua saya dari kampung, tapi semua peralatan tersebut hanya menjadi penyempit ruang kos-kosan saya, yang ukurannya hanya 4x6.

4. Mengerti arti pentingnya punya teman dan Pergaulan yang luas.
Hidup ini memang tidak akan bisa dijalani tanpa bantuan orang lain. Hidup dirantau orang, tidak mengenal siapa-siapa, kadang saya merasa seperti orang asing yang hanya hidup sebatang kara di kota Padang. Dari situ saya mulai belajar dan menyadari betapa pentingnya memiliki teman yang banyak, terutama di negeri rantau. Mulai saat itu, saya langsung rajin berkenalan dengan siapa saja yang saya temui, misalnya tukang sate, penjaga warnet, sopir angkot dan lain-lain.

Perlahan namun pasti, saya mulai memperluas jangkauan pergaulan saya di kota ini, bergaul dengan orang-orang yang berasal dari berbagai daerah, bahkan dari luar Provinsi, masuk di berbagai organisasi, aktif didalam beberapa forum dan kelompok. Dari situlah saya mulai mengerti bahwa hidup di negeri orang itu tidak mudah, apalagi jika kita tidak mengenal siapa-siapa, begitu juga sebaliknya.

5. Karena ngekos, saya kenal ngeblog
Tidak ada hal yang lebih membosankan selain bersarang di kamar kos-kosan yang hanya akan memandang tembok polos tak bertuan. Setiap saat saya selalu berpikir, apa yang bisa dilakukan untuk mengusir semua kejenuhan ini. Akhirnya saya mulai mengenal yang namanya Blogger, ketika seorang teman saya yang jago bikin software. Beliau menempuh jenjang perkuliahannya di bidang Teknik Komputer dan Informasi. Dia sering bercerita tentang pendapatan yang ia raih selama ngeblog. Tapi sayangnya, blog yang ia kelola telah berpindah hak kepemilikan, alias sudah dijual. Tapi sekarang dia sudah memulai blog baru.

Akhir bulan Desember, saya mulai menciptakan inovasi dunia baru dalam hidup saya, yaitu memutuskan untuk membuat sebuah blog yang saya beri nama *****tooooott.. ( disensor ). Saya mulai mempelajarinya perlahan hingga sekarang. Walaupun belum menghasilkan apa-apa seperti yang telah dialami teman saya tersebut, tapi saya selalu menjalaninya dengan penuh kesabaran serta suka cita. Karena saya sadar, saya tidak mempunyai kemampuan apa-apa dalam mengutak-atik blog, karena jurusan saya adalah manajemen industri, yang tidak ada hubungannya dengan komputer, melainkan uang, uang dan uang ( walau uangnya tidak keliatan / ngitung uang orang ).

Itulah sedikit cerita saya tentang pengalaman pribadi saya menjadi anak kos-kosan.

Ini artikel dari penulis lainnya :
Jimbaran, lejatnya ikan bakar laut pedas di malam hari.
Mengenang Acara Perpisahan MTs Mekarwangi  Menggapai impian mengejar cita-cita. 
Cara mengusir nyamuk yang jitu 
Cerita Burung pipit dan buku catatan Ayah 
Siluman Buaya Sungai Cipunagara Pagaden 
Misteri Bangku sekolah PGRI yang Kosong. 
Tips Memasak Mie Kuah Sehat  
GRAPEFRUIT SALAD WITH THAI DRESSING.

Atau kunjungi di Kiriman sahabat 

--------------------------------------------------------------------------
 
Penulis      :  Sebut saja saya Manusia 
Dari          :  Padang
Google+    : 
+Sebut saja saya Manusia 
Website    :  hakikatbisnis.blogspot.com
 

"Anda Berminat menulis di Blog Mang Yono?. Punya pengalaman unik, menarik. Kirimkan tulisan anda ke e-mail (blogmangyono@gmail.com)."

"Blog Mang Yono  sudah memposting 25 kiriman dari sahabat"

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments