--> Skip to main content

Sistim kekerabatan dalam suku Baduy, Banten.

Sistim kekerabatan dalam suku Baduy, Banten.

Tangtu Teulu Jaro Tujuh, sistim kekerabatan dalam suku Baduy Banten.

Dalam masyarakat Baduy ada sistem kekerabatan dalam lingkungan masyarakat Baduy. sistem kekerabatan masyarakat Baduy menitikberatkan pada wilayah tempat tinggal. Lokasi tempat tinggal masyarakat Baduy menandakan pada kedudukan mana terletak sebagai seorang keturunan para Batara. 

Hubungan kekerabatan bisa dilihat dari tiga sisi yaitu :
  • Kampung Tangtu. 
  • Kampung Panamping. 
  • Pajaroan. 

Dalam hal itu, seluruh masyarakat Baduy menyatakan bahwa seluruh wilayah Desa Baduy adalah “Tangtu Teulu Jaro Tujuh” yang memiliki arti seluruh penduduk di wilayah Kanekes Baduy merupakan satu kerabat yang berasal dari satu nenek moyang. Adapun perbedaan itu terletak pada sisi generasi antara tua dan muda. Dalam kekerabatan orang Baduy, orang Cikeusik dianggap yang tertua, Cikertawana yang menengah dan Cibeo yang termuda.

FOTO : Toton di jembatan Ciujung, Baduy, Banten
 FOTO : Toton di jembatan Ciujung, Baduy, Banten


Baca juga :  
Suku Baduy Propinsi Banten 
Baduy Banten ... Gunung ulah dilebur, Lebak ulah dirusak 
Pikukuh : Perkawinan Dalam Suku Baduy, Banten.

Selain itu, dalam masyarakat Baduy sistem kekerabatan merujuk pada nama ibu (suku kata) contoh seorang ibu bernama Sarini maka nama anak laki-lakinya adalah bisa Sarpin¸ atau anak perempuannya Sartini. 

Cara  panggilan masyarakat Baduy pun terbilang unik,  kalau seseorang memanggil kepada seseorang dengan nama panggilan anaknya. Misalnya, ayah Tatan karena nama anak laki-lakinya Tatan jadi ia dipanggil ayah Tatan padahal nama aslinya adalah Toton... Hehehe.

Penulis : Toton
Ds. Cisimeut Raya, Kec. Leuwi Damar, Kab. Lebak, Prov. Banten 
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments