--> Skip to main content

Kendala pasca panen bagi petani tanah air.

Sampurasun ... Rampes.

MANGYONO.com - Kendala pasca panen bagi petani tanah air.

Kendala dalam bertani ditanah air kita tercinta ini adalah mengolah gabah pasca panen. Seperti pada musim penghujan sekarang ini, matahari yang tiap harinya lebih sering tertutup mendung dan terkatup . Tentunya untuk mengeringkan Gabah dari hasil panen butuh waktu ekstra dan tenaga ekstra yang berarti biaya ekstra pula. 

Misalnya.... Untuk mengeringkan 5 kuintal padi dari kondisi Kering Panen sampai Kering Giling diperlukan lantai pengering seluas 20 meter persegi dengan waktu penjemuran kurang lebih 10 jam dan diperlukan pembalikan gabah tiap satu jam untuk mempercepat proses pengeringan.

Kendala pasca panen bagi petani tanah air.
Tentu bisa dibayangkan jika kondisi awal gabah lebih basah, lantai pengering lebih sempit dan matahari enggan bersinar tentu waktu yang dibutuhkan akan lebih lama. 

Beberapa hal telah dilakukan parapetani agar kerugian yang diakibatkan kurang maksimalnya proses pengeringan bisa diminimalisir, yaitu dengan cara :
Pemanenan padi dilakukan lebih siang, tujuannya yaitu agar embun atau air yang ada di padi bisa berkurang. Tentu hal ini bukan hal yang mudah karena kebanyakan pekerja akan memulai pekerjaannya sepagi mungkin agar memanen padi lebih banyak.

Permasalahan yang terjadi saat pasca panen, bukanlah hal baru tetapi permasalahan klasik yang tidak pernah ada niat untuk dicari solusinya. Dan pola pikir petani sendirilah yang menghambat proses penyerapan teknologi terbaru dibidang pertanian. Ketika negara lain sudah memiliki pusat pengeringan padi dengan bantuan mesin, sementara bagi petani kita contohnya saya sendiri, mengeringkan padi dengan mesin masih dalam daftar tunggu untuk dihayalkan.... Hehehe.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments