--> Skip to main content

Cara dan Aturan Pengairan Sesuai Umur Tanaman Padi Sawah

Sampurasun ....

Cara dan Aturan Pengairan Tanaman Padi Sawah

MANGYONO.com - Tanaman padi saya di sawah Bakan Bandung, Dusun Gardu, Desa Bendungan, Kecamatan Pagaden Barat, Kabupaten Subang, Jawa Barat dah beumur 10 Hari setelah tanam... Tanaman padinya sudah kelihatan hijau, tanaman padi dalam perumpunya sudah kelihatan beranak dari awalnya ditanam 3 batang sudah menjadi sekitar 5-8 batang. 

Nah, dalam budidaya tanaman padi air merupakan syarat mutlak bagi pertumbuhan tanaman padi sawah. Masalah pengairan bagi tanaman padi sawah merupakan salah satu factor penting yang harus mendapat perhatian penuh demi mendapat hasil panen yang melimpah diwaktu yang akan datang.

Cara dan Aturan Pengairan Sesuai Umur Tanaman Padi Sawah
Cara dan Aturan Pengairan 
Sesuai Umur Tanaman Padi Sawah

Pengairan pada tanaman padi dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain: 
i. Pengairan di atas tanah
ii. Pengairan di dalam tanah (sub irrigation)
iii. Pengairan dengan penyemprotan (sprinkler irrigation).
iv. Pengairan tetes (drip irrigation). 

Nah, untuk tanaman padi teknik pengairan yang banyak digunakan petani Indonesia termasuk petani di daerah saya yaitu pengairan di atas tanah. 

Air yang dipergunakan untuk pengairan padi di atas tanah adalah air yang berasal dari sungai, sebab air sungai banyak mengandung lumpur dan kotoran-kotoran yang sangat berguna untuk menambah kesuburan tanah dan tanaman. Air yang berasal dari mata air kurang baik untuk pengairan sawah, sebab air itu jernih, tidak mengandung lumpur dan kotoran. Air yang digunakan untuk mengairi sawah saya ini yaitu air yang berasal dari sungai Ciasem, Bendungan Macan.

Cara mengairi sawah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Air yang dimasukan ke petakan-petakan sawah adalah air yang berasal dari saluran sekunder. Air dimasukan ke petakan sawah melalui saluran pemasukan, dengan menghentikan lebih dahulu air pada saluran sekunder.

Untuk menjaga agar genangan air didalam petakan sawah itu tetap, jangan lupa dibuat pula lubang pembuangan. Lubang pemasukan dan lubang pembuangan tidak boleh dibuat lurus.


Alasannya adalah agar ada pengendapan lumpur dan kotoran-kotoran yang sangat berguna bagi pertumbuhan tanaman padi. Nah, apabila lubang pemasukan dan lubang pembuangan itu dibuat lurus, maka air akan terus mengalir tanpa adanya pengendapan.



Pengairan Sesuai Umur Tanaman Padi Sawah
Pengairan Sesuai Umur Tanaman Padi Sawah


Pemberian air pada padi sawah dalam jaringan irigasi, terdapat 3 sistem, yaitu : 

i. Sistem irigasi terus menerus, 
ii. Sistem irigasi rotasi,  
iii. Sistem irigasi berselang. 

Kebanyakan sistem irigasi yang di gunakan petani Indonesia, menerapkan sistem irigasi berselang yaitu pengaturan kondisi lahan dalam kondisi kering dan tergenang secara bergantian. Kondisi seperti itu ditujukan antara lain untuk :
  • Menghemat air irigasi sehingga areal yang dapat diairi menjadi lebih luas
  • Memberi kesempatan pada akar tanaman untuk mendapatkan udara sehingga dapat berkembang lebih dalam
  • Mengurangi timbulnya keracunan besi
  • Mengurangi penimbunan asam organik dan gas H2S yang menghambat perkembangan akar
  • Mengaktifkan jasad renik mikroba yang menghambat
  • Mengurangi kerebahan
  • Mengurangi jumlah anakan yang tidak produktif (tidak menghasilkan malai dan gabah)
  • Menyeragamkan pemasakan gabah dan mempercepat waktu panen
  • Memudahkan pembenaman pupuk ke dalam tanah (lapisan olah)
  • Memudahkan pengendalian hama keong mas, mengurangi penyebaran hama wereng coklat dan penggerek batang, dan mengurangi kerusakan tanaman padi karena hama tikus
Cara pengelolaan air pada sistem pengairan berselang:
i. Lakukan teknik pergiliran pengairan dalam satu musim tanam. Bibit ditanam pada kondisi tanah jenuh air dan petakan sawah dialiri lagi setelah 3-4 hari. Pengelolaan air selanjutnya diatur sebagai berikut :
ii. Lakukan pergiliran air selang 3 hari. Tinggi genangan pada hari pertama lahan diairi. Lahan sawah diairi lagi pada hari ke 4. Cara pengairan ini berlangsung sampai fase anakan maksimal. 

iii. Mulai dari fase pembentukan malai sampai pengisian biji, petakan sawah digenangi terus 
v. Lakukan pengairan berdasar ketersediaan air. Perhatikan ketersediaan air selama musim tanam. Apabila sumber air tidak cukup menjamin selama satu musim, maka lakukan pengairan bergilir dengan periode lebih lama sampai selang 5 hari.
vi. Lakukan pengairan dengan mempertimbangkan sifat fisik tanah. Pada tanah berpasir dan cepat menyerap air, waktu pergiliran pengairan harus diperpendek.

Sistem irigasi berselang merupakan sistem yang dapat diandalkan. Irigasi berselang dapat meningkat hasil padi sebesar 7%, dibanding hasil pada lahan yang digenangi terus menerus.


Pada waktu mengairi tanaman padi di sawah, dalamnya air harus diperhatikan dan disesuaikan dengan umur tanaman tersebut. Kedalaman air hendaknya diatur dengan cara sebagai berikut:
i. Tanaman Padi yang berumur 0-8 hari kedalaman air cukup 5 cm saja.

ii. Tanaman yang berumur 8-45 hari kedalaman air dapat ditambah hingga 10-20 cm.
iii. Tanaman padi yang sudah berbuah / bulir padi sudah ada dan mulai menguning kedalaman air dapat ditambah hingga 25 cm. Setelah itu dikurangi sedikit demi sedikit.
iv. Tanaman padi sepuluh hari sebelum panen sawah dikeringkan sama sekali. Agar padi dapat masak/menguning serempak.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments