--> Skip to main content

Berburu Madu Tawon Odeng

Sampurasun ...

Berburu Madu Tawon Odeng   

MANGYONO.com - Madu adalah makanan yang sarat dengan protein dan bernilai gizi tinggi yang dihasilkan oleh lebah. Nah, saya hari senin mendapatkan kesempatan untuk berburu lebah, yang didaerah sunda dikenal dengan nama Tawon Odeng, atau dalam bahasa ilmiahnya disebut Apis dorsata serta di Jawa dikenal dengan sebutan Tawon Gung.

Tawon odeng atau Giant honey bee ini biasanya hidup di hutan atau di tebing – tebing yang tinggi. Jadi kalau mau berburu Tawon Odeng harus kehutan atau ke tebing.... Tap berbeda dengan saya, karena berburu Tawon Odeng gak mesti ke hutan atau tebing tinggi dan terjal, cukup manjat keflapon rumah atau langit – langit udah bisa mendapatkan madu Tawon Odeng....

Ceritanya begini.... Waktu hari minggu itu hujan seharian, dan di lantai atas rumah saya itu ada genteng yang pecah, air hujan otomatis membasahi langit – langit lantai atas, gak cuma itu listrik pun konslet, karena pas sambungan / joint kabel terkena air hujan. Akhirnya hari minggu itu saya naik ke langit – langit lantai atas, pas masuk ... Ada suara dengungan yang bersumber dari tengah – tengah atap, setelah saya  sorot lampu senter... Ternyata sarang Tawon Odeng, padahal disitu deket dengan instalasi listrik, mau saya ambil sarang Tawon Odengnya.. Tapi takut mengejar  grombolan Tawon Odeng.

Sarang Tawon Odeng di rangka atap
 Sarang Tawon Odeng di rangka atap / kuda - kuda atap rumah lantai atas. Ada 5 keping sarang tawon odeng dengan diameter masing - masing sekitar 20 cm.

Hari minggu itu cari orang untuk mengambil sarang Tawon Odeng. Eh, gak ada yang berani... Nah, di hari senin saya gak masuk kerja... Akhirnya petualangan berburu sarang Tawon Odeng  di lakukan, kebetulan ada tetangga  yang bernama “Andik” yang berani mengambil sarang Tawon Odeng ....

Langsung saja Andik menyiapkan segala perlengkapannya, termasuk pembuat asap. Setelah semua siap, dia langsung memanjat  langit – langit rumah tempat sarang lebah. Sayapun mencari posisi agak menjauh, berada di dekat pintu kelurar dibelakang lemari... Hehehe. Untuk mencari tempat yang nyaman untuk memotret, karena di tempat ini tidaklah seperti di hutan tadi yang penuh dengan pohon – pohon besar dan semak belukar.

Benar saja, begitu Tetangga saya melabrak sarang odeng, lebah – lebah itu mengamuk ke segala penjuru. Suara dengungannya lagi – lagi membuat hati berasa tidak karuan. Untung asap yang  kami buat bisa mengusir lebah – lebah itu sehingga menjauhi kami. Namun masih terlihat beberapa ekor yang merayap di tubuh kami. Tiba – tiba dari atas Odik  mennyodorkan sarang lebah – lebah itu

Lebah – lebah itu langsung berhamburan ke segala penjuru. Saya masih begitu tenang mengamati proses itu melalui viewfinder kamera saya. Namun saya lihat seekor odeng hinggap di lensa kamera. Saya langsung diam terpaku. Kini suara dengungan lebah – lebah yang sedang marah itu mulai terdengar jelas di sekitar saya, membuat jantung berdebar lebih kencang. Saya benar – benar tidak tahu harus bagaimana. Pikir saya jika saya lari, maka bisa dipastikan lebah – lebah itu bakalan mengejar saya, namun jika saya tidak segera lari kumpulan lebah yang mengerumuni saya semakin banyak saja.

Untunglah tadi sudah disiapkan asap, yang membuat lebah – lebah itu pergi menjauh. Saya pernah denger cerita warga desa yang disengat odeng dan harus dirawat.

Setelah Andik beres mengambil madu, sarang – sarang lebah itu diperas diambil madunya... Eh, ternyata banyak juga ya madunya... Sampai penuh satu gelas atau 1/2 liter.

Nah, berikut ini vidionya....

...
...
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments