--> Skip to main content

Bemo si imoet yang terus tersisi ke pinggir kota

Sampurasun ... Rampes.

MANGYONO.com - Bemo si imoet yang terus tersisi ke pinggir kota

Kendaraan beroda tiga bermuka unik dan imoet ini memiliki suara khas yang menderu dan bising, namanya Bemo. 

Saya berjalan sedikit ke arah Jalan Prof Dr Latumeten terdapat puluhan bemo, parkir sejajar di pinggir jalan. Bemo adalah singkatan dari "becak motor" dan merupakan kendaraan bermotor roda tiga yang biasanya digunakan sebagai angkutan umum di Indonesia. Bemo mulai dipergunakan di Indonesia pada awal tahun 1962.

Kendaraan roda tiga yang pernah menguasai jalan ibu kota ini terlihat tua dan lusuh, dengan cat yang mengelupas dan karat di hampir setiap bagian. Deru mesin kendaraan saling berpacu memecah keheningan di perempatan Grogol, Jakarta Barat, Selasa siang. 


Para penumpang mulai berdatangan dan duduk teratur di dalam kendaraan asal Jepang itu. Sementara tak jauh dari bemo, sejumlah lelaki memenuhi sebuah warung. Ada yang menghirup kopi. Mereka sebagian besar sopir bemo yang tengah menunggu penumpang. Perempatan itu menjadi pangkalan bemo-bemo yang akan membawa penumpang ke sejumlah tujuan. 
Bemo merah untuk jurusan Grogol- Duta Mas (01)
Bemo kuning untuk jurusan Grogol- Fajar (07)
Bemo biru untuk jurusan Grogol- Pedana (02)

Bemo si imoet yang terus tersisi ke pinggir kota. Bemo kuning untuk jurusan Grogol- Fajar (07). Admin jepret di Bemo biru untuk jurusan Grogol - Pedana (02)

Baca juga : 
ANGKUTAN UMUM BEMO JAKARTA
Nasib Bemo Grogol Jakarta Barat  
Tolong Pak Presiden Jokowi, Bemo jangan di tiadakan. 
Bemo di Jakarta Makin Tersingkir

Para pengemudi bemo itu sudah berpuluh-puluh tahun mencari nafkah di kawasan yang terkenal padat penduduk itu. Bahkan ada yang menjadi sopir bemo dari generasi ke generasi.

Kendala utama yang dihadapi para sopir adalah suku cadang karena tidak diproduksi lagi oleh pabriknya. Bemo di Jakarta masih mampu bertahan hingga kini berkat bengkel-bengkel di Indonesia mampu membuat suku cadang tiruannya.

Nah, sekedar tau aja ya.... Di negara asalnya, Jepang, konon bemo tidak dimaksudkan untuk digunakan sebagai angkutan manusia, melainkan sebagai angkutan barang. Akibatnya, ketika dipasangkan tempat duduk, ruangan yang tersedia pun sebetulnya sangat sempit. Apalagi biasanya bemo digunakan untuk mengangkut paling kurang 8 penumpang, enam di bagian belakang, dua di depan, termasuk sang pengemudi. Karena itu penumpang di bagian belakang seringkali harus beradu lutut, duduk berdesak-desakan. Namun akibatnya, menumpang bemo dapat menimbulkan kenangan manis tersendiri... Hehehe. Khususnya bagi mereka yang masih jomblo.... Hehehe.

Ini Foto bemo bagian depan ( kemudi ) penumpang 2 Orang sama sopir
 Ini Foto bemo bagian depan ( kemudi ) penumpang 2 Orang sama sopir
.....


Ini Foto bemo bagian belakang penumpang 6 Orang

 Ini Foto bemo bagian belakang penumpang 6 Orang (kiri 3 dan kanan 3 ) Lutut beradu lutut ... Hehehe
....

Ini lobang AC alam
Ini lobang AC alam .... bila berenti tertutup kalau berjalan terbuka.
....

 Apabila penumpang sudah penuh
 Apabila penumpang sudah penuh / pengatur timer sudah memberi komando.. Abang sopir menjalankan bemonya
.....

Kabel ini untuk memberhentikan lajunya bemo
Kabel ini untuk memberhentikan lajunya bemo bagi para penumpang... Ini sama dengan saklar .. Apabila kedua kabel ini disatukan, otomatis lampu yang di depan menyala. Seperti pada poto di bawah.
...

Lampu bohlam yang dikasi tanda merah ini untuk memberhentikan
Lampu bohlam yang dikasi tanda merah ini untuk memberhentikan lajunya bemo bagi para penumpang. Tapi jangan coba - coba iseng menggabungkan kabel diatas ya nanti bemonya berenti... Heheeh


Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments