--> Skip to main content

Bertahun - Tahun Derita Keluargaku Di Sant*t - Bagian ke 3 ( kisah nyata )

Bertahun - Tahun Derita Keluargaku Di Sant*t - Bagian ke 3 ( kisah nyata ) 

Ini tulisan cerita yang saya alami kelanjutan dari tulisan sebelumnya yang berjudul Bertahun - Tahun Derita Keluargaku Di Sant*t - Bagian ke 2 ( kisah nyata )

Di suatu hari ibu Ustadzah datang kerumah kami, katanya ada suatu benda yang terkubur di dalam tanah yang harus diambil....

Benda asing itu terdapat di dalam tanah depan pintu masuk rumah, setelah aku gali dan terlihat ada dua bungkus, ibu Ustadzah mengambilnya dan membuka benda yang dibungkus kain putih yang sudah lecek itu, berbentuk tanah kuburan dan satu bungkusan lagi berupa tanah berbentuk boneka, dari kepala ke badan tertancap jarum pentul. 

Bertahun - Tahun Derita Keluargaku - Bagian ke 3 ( kisah nyata )
Inilah rumah keluarga kami di kampung - Bertahun - Tahun Derita Keluargaku Di Sant*t- Bagian ke 3 ( kisah nyata )

Baca juga : 
Gigin ... Demam, Trombosit turun, apakah demam berdarah (DB)  
Saat Anak Dirawat di Rumah Sakit ( Rs. PTPN VIII Subang )


Menurut ibu Ustadzah benda itu kiriman dari dedemit suruhan orang lain yang iri terhadap keluarga kami, supaya keluarga kami berantakan dan memberi kesan angker pada rumah kami, entahlah. Keluargaku juga tidak terlalu mengambil pusing akan hal tersebut. Yang penting makhluk tersebut tidak mengganggu. Namun tetap saja yang namanya tamu tak di undang dan berlainan alam pastinya memberi efek yang berbeda tentunya dan memberi kesan tidak nyaman.

Sehingga kami harus mengusirnya dan memagari tentunya dengan pagar gaib, dulu ada seorang Paranormal dengan setengah bercanda berkata kepada ku “Jang, kok senang memelihara dedemit sih?”, Aku sembari tersenyum kecut bilang bahwa itu adalah ulah seseorang yang tidak suka dengan keluarga kami, lalu paranormal itu menawarkan untuk membantu keluarga kami, namun dengan secara halus aku menolaknya. Di karenakan tidak mau banyak melibatkan orang dalam urusan kami. 

Bangsa lelembut itu bisa di ajak berkolaborasi tentang hal duniawi dengan manusia yang tersesat imannya, dan juga sudah bukan hal yang aneh apabila rumah kami dulunya, sering kehilanggan beberapa lembar uang yang di lakukan oleh tuyul yang memang sengaja ada yang memeliharanya, masih satu kampung denganku. 

Sungguh aneh memang namun itulah kenyataanya, dan sepertinya kata -54nt3t- sepertinya sudah tidak asing bagiku. Kami pun berkali-kali mendapat teror selama bertahun-tahun,dan yang sering kena adalah anak - anakku, 

Namun ibu mertuaku pernah mengalaminya, pada bagian perutnya terasa sakit, rupanya setelah di obati di temukan dua jarum. 

Bisa di bilang ibu dan ayahku adalah korban Sant*t juga... Ibuku adalah kembang desa pada waktu itu, sampai akhirnya kedua orangtua ku meninggal muda... Ayahku meninggal waktu aku umur 3 tahun, sedangkan ibuku meninggal waktu aku umur 5 tahun

Menurut ibu Ustadzah, biarlah azab Allah yang membalas apa yang di perbuat oleh si pelaku. Sepengetahuannya, pelaku penyantetan tiada lain adalah masih satu kampung yang memang sudah dirasuki oleh anak cucu iblis. Sungguh tak tahu malu seakan perbuatan yang selama ini dia lakukan tidak menuai dosa, demi allah beserta segala keagungan-Nya, aku tidak berbohong. Apabila aku mengingat kejadian yang pernah kami sekeluarga alami serasa aku mau "kokosodan gogoleran", apalagi mengingat perbuatannya dan kedok yang selama ini dia kenakan.

Menurut ibu Ustadzah keluarga kami supaya memperbanyak ibadah dan memohon selalu perlindunganNya dan tidak terlalu mendewakan "ajimat" sebab bisa menjerumuskan keimanan kita. Dan menyarankan untuk selalu mewiridkan kalimah suci “Lailaha illa ****”, sebanyak tujuh kali sebelum tidur dan membaca Ayatul Qursyi tiga kali, supaya kita selalu dalam lindunganNya.

Beliau juga menyarankan untuk selalu membaca asma - asma agar kami di jauhkan dari segala macam marabahaya, serta mampu membalikan  54nt3t dan pelet langsung kepada pemiliknya.

Sebenernya Kami sekeluarga tidak menaruh dendam, mungkin karena saking sering mengalaminya. Malah kami berdoa semoga dia mendapat hidayah dari-Nya. Semoga saja kisah nyata perjalanan hidup keluarga kami ini dapat di ambil hikmahnya, dan yakinlah pada diri kita sendiri bahwa segala kemungkaran dan kejahatan baik itu datangnya dari manusia ataupun makhluk allah yang lain, pasti dapat kita atasi selama kita mau berikhtiar dan selalu minta petunjuk dari-Nya karena kepada-Nyalah kita akan kembali.

Itulah cerita kejadian yang dialami keluarga kami... Kejadian ini saya alami bertahun - tahun sampai  awal Maret 2016... Semoga saja kejadian ini tidak terulang kembali. Si pelaku mendapat hidayah dari-Nya... Amiin.


Ini cerita kelanjutan dari tulisan sebelumnya : 
Bertahun - Tahun Derita Keluargaku Di Sant*t - Bagian ke 2 ( kisah nyata ) 
Bertahun - Tahun Derita Keluargaku Di Sant*t - Bagian ke 1 ( kisah nyata )

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments