--> Skip to main content

Burung Pipit Peking Bersarang Di Pohon Melati Belanda

Sampurasun .. Rampes ..

Blog Mang Yono. Lagi – lagi burung pipit bersarang di bunga Melati Belanda di taman mungil saya, setelah saya intip ternyata sudah ada anakannya dengan jumlah 6 ekor, tapi ada yang berbeda pada pipit yang satu ini, orang – orang pada menyebutnya ini jenis burung pipit peking, setelah saya Googling ternyata burung pipit peking ini mempunyai nama ilmiah Lonchura punctulata, tapi masih satu kerabat dengan burung pipit jawa, yang waktu itu saya pernah posting juga pada postingan Bunga Melati Belanda sangat disukai burung Pipit untuk membuat sarang.

Perbedaan burung pipit peking  dan burung pipit jawa atau burung pipit bondol ( pipit haji ), yang membedakannya yaitu burung pipit peking bulunya berbintik - bintik pada bulu dadanya.

Burung pipit peking bersarang di pohon bunga Melati Belanda
Burung pipit peking bulunya berbintik - bintik pada bulu dadanya.

Silahkan baca juga : Halaman Rindang Dan Berbunga, Burung Datang Dan Bersarang.


Dalam bahasa Inggris disebut Scaly-breasted Munia dan dalam bahasa daerah saya sendiri di sebut piit peking atau piit cenil.

Burung pipit peking jenis makanannya sama dengan burung pipit lainnya yaitu burung pemakan biji - bijian terutama padi, gandum dan biji-biji rumput liar, tapi bukan biji yang lain seperti biji salak, kedondong atau biji nangka, kalau biji salak enaknya dibuat kolak biji salak hehehe. 

Burung pipit peking bersarang di pohon Melati Belanda

Silahkan baca juga : Cerita berburu telur burung Pipit, Anak burung, Sarang burung pipit

Burung pipit peking membuat sarang di pohon-pohon yang lumayan tinggi, terutama pohon pinang di pinggiran sawah atau sungai, tapi sering juga terlihat membuat sarang di pohon -pohon palem sekitar taman-taman perkotaan, Burung gandum dan biji-biji rumput liar bisa mengahsailkan telur 4 - 6 butir yang berwarna putih dan akan di erami selama 14 hari. Dan setelah 25 - 28 hari anak-anaknya mulai belajar terbang dan mencari makan sendiri.

Anak Burung pipit pekin. Poto By Mang Yono
Anak Burung pipit pekin. Poto By Mang Yono

Akan tetapi selama 7 - 10 hari setelah keluar dan masih belajar terbang,sang induk akan tetap menyuapinya, sebelum mereka betul - betul mandiri dalam mencari makanan.
Anak Burung pipit pekin ada 6 ekor. Poto By Mang Yono
Anak Burung pipit pekin ada 6 ekor. Poto By Mang Yono

Seperti halnya pipit jawa, burung pipit peking pun di anggap sebagai hama oleh para petani. Walaupun oleh para petani di anggap sebagai hama, namun sangat di sayangkan jika burung ini sampai hilang dari alam kasihan anak cucu kita tidak tahu burung pipit peking. Walau di pandang sebagai hama oleh para petani, burung pipit peking ini, tetapi jika di rawat secara telaten niscaya burung ini akan sangat menarik dan sangat cocok untuk di coba.

Di Pohon Melati Belanda Ini Burung Pipit Peking Bersarang. Poto By Mang Yono
Di Pohon Melati Belanda Ini Burung Pipit Peking Bersarang. Poto By Mang Yono


Silahkan baca juga : Pentingnya menanam Tumbuhan yang dapat memikat Burung

Untuk memelihara burung pipit peking ini sangat mudah dan menyenangkan
adapun supaya burung dapat beradaptasi dengan kita,sebaiknya carilah burung yang masih dalam sarang untuk pemberian pakan bisa dengan beras yang telah di haluskan

Cara pembuatan makanan dari beras, yaitu dengan cara merendam beras terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan agar beras lebih mudah dihaluskan dan dicampur air sedikit.
Alternatif lainnya bisa juga di berikan bubur bayi rasa beras merah yang banyak di jual di toko-toko

Untuk pemberian makannya dengan menggunakan lidi atau juga pipet. Hal ini sudah pernah saya buktikan dulu waktu saya masih keci, kalau sekarang rasanya gak mungkin deh, karena saya jarang di Kampung dan kerjanya suka berpindah – pindah.

Setelah burung pipit ini dewasa kita lepas saja ke alam liar untuk mencari makan sendiri,

Mereka tak mau terbang jauh, walaupun mereka terbang agak jauh,,mereka kembali lagi ke sangkarnya sungguh menyenangkan bukan? Sampai akhirnya mereka membuat sarang lagi di taman kita. 

Silahkan baca juga : Cerita Burung pipit dan buku catatan Ayah

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments