--> Skip to main content

Di Thailand masakan ekstrim Serangga Goreng laris diserbu pembeli

Sampurasun ... Rampes.

Di Thailand masakan ekstrim Serangga Goreng laris diserbu pembeli

MANGYONO.com - Beberapa waktu yang lalu, sebuah stasiun televisi swasta menayangkan sekelompok masyarakat di Thailand sedang antri di suatu restoran yang khusus menyajikan masakan dari aneka jenis serangga. Ternyata Restoran yang menyajikan makanan tersebut begitu larisnya, sehingga mereka rela antri hanya untuk mendapatkan masakan aneka serangga tersebut. 

Nah, untuk yang suka dengan hal-hal ekstrim, kuliner Bangkok yang satu ini, serangga goreng... Ada Jing Leed (jangkrik), Non Mai (ulat kayu), Non Pai (ulat bambu), Tak Ga Tan (belalang), hingga serangga Ulat daun pisang.

Di Thailand masakan Ulat daun pisang laris diserbu pembeli
 Di Thailand masakan serangga goreng. 
Foto dari akun medsos Ceu Minie Nieli


Keunikan Thailand adalah makanan yang berbasis serangga, ulat daun pun dapat dimanfaatkan sebagai makanan yang kaya protein. Tetapi tentunya perlu diketahui cara pemasakannya.... Jadi harus tepat memasaknya...

Katanya ulat daun dapat digunakan sebagai makanan pengganti daging yang semakin hari semakin mahal, karena pada ulat daun selain sebagai pengganti daging mereka percaya banyak terdapat kandungan protein di dalamnya.


Di Afrika mengkonsumsi larva dan serangga dewasa ternyata memberikan sumbangan zart gizi yang sangat berarti. Di Eropa dan Amerika, perburuan serangga untuk dimakan ternyata juga dilakukan, tetapi tujuannya berbeda.. Yaitu untuk gaya hidup. Banyak orang di negara-negara maju tersebut menyukai gaya hidup di alam bebas atau alam liar termasuk cara mendapatkan makanannya. Bagi mereka, serangga merupakan makanan favorit yang sering diburu. 

FOTO : Ulat daun pisang satu gulung daun terdapat satu ulat
 FOTO : Ulat daun pisang satu gulung daun terdapat satu ulat


Serangga dewasa kadang-kadang membutuhkan penghilangan kulit kerasnya sebelum dapat digoreng atau disangrai. Tetapi larva serangga baik dalam bentuk serangga muda maupun ulat dapat langsung dimasak..... Kebiasaan makan ini merupakan jejak dari wabah kelaparan Afrika yang dahsyat pada tahun 1960-an.

Ternyata ulat daun pisang sesuatu yang merugikan bagi petani ternyata dapat memberikan keuntungan lebih misalnya saja sumber makanan. Ulat daun pisang terbukti mengandung protein hewani yang tinggi sehingga cocok untuk peningkatan gizi masyarakat.

Ulat-ulat ini  merusak pohon pisang,  daun-daunnya menjadi terobek-robek dan tampak merana. Biasanya, setelah tiga bulan panen, maka anakan pohon pisang akan kembali mengeluarkan bunga dan siap untuk menghasilkan buah. Namun, dengan adanya serangan hama ulat pada daun ini, pisang tampak kering meskipun sudah disiram. Meskipun ada predator alami dari ulat pisang ini adalah bangsa unggas dan burung seperti burung kutilang, burung kacer.. Tetapi burungnya juga sudah langka...

FOTO : Ulat daun pisang berada digulungan daun pisang
FOTO : Ulat daun pisang berada digulungan daun pisang
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments