--> Skip to main content

Seri 75-76 - Dongeng Wa kepoh - Si Rawing Kiwari

Sampurasun ...

MANGYONO.com – Ahmad Sutisna alias Wa Kepoh Tokoh pendongeng Sunda legendaris, tutup usia Pada hari Sabtu (28/12/2013). Penyiar yang terkenal dengan cerita radio 'Si Rawing' ini meninggal dunia pada usia 65 tahun.

Bagi masyarakat Jawa Barat generasi tahun 80-an, nama Wa Kepoh bukalah nama yang asing. Saat itu, hampir disemua  radio di daerah Jawa Barat menyiarkan dongeng Wa Kepoh dengan jam yang berbeda dan judul yang sama .



Seri 75-76 - Dongeng Wa kepoh - Sirawing Kiwari
 Seri 75-76 - Dongeng Wa kepoh - Sirawing Kiwari 


Wa Kepoh pandai membuat berbagai karakter suara untuk menciptakan sebuah cerita hingga begitu menarik. Karakter kakek-kakek, nenek-nenek, bapak-bapak, ibu-ibu, pemuda, remaja hingga anak kecil bisa ia tirukan seolah terdapat banyak tokoh di dalam mulutnya.

Untuk mengenang Wa Kepoh sang pendongeng Sunda legendaris, saya akan posting tentang dongeng Sirawing Kiwari Bagian Ke 75 - 76.

Dalam cerita dongeng Bagian ke 75-76 ini di ceritakan :

Ki Jaro yang diutus ki Jembros ketua Gempar Karoban tiada lain, yaitu untuk mengambil anaknya si Rawing yang bernama Wirasanti adiknya Si Keling, tapi Marlan dan temannya mempertahankan anaknya Si Rawing dan akhirnya bertarung dengan Ki Jaro termasuk anggota gerombolan Gempar Karoban.

Marlan, Acang dan temannya berhasil di kalahkan ki Jaro dan anggota Gempar Karoban. Saat goloknya ki Jarwo dan anggota Gempar Karoban sudah siap di arahkan ke tubuhnya Marlan, Acang dan temannya terdengar dari kejauhan suara seruling sakti yang ditiupkan dengan tenaga lapisan ...


Kekuatan suara seruling mulai terasa Golok yang dipegang ki Jaro dan anggota Gempar Karoban jatuh ketanah dengan kekuatan suara seruling sakti, Suara seruling sakti itu tiada lain dari serulingnya Nini Pertiwi dengan kekuatan ilmu seruling sakti panumpi.


Anggota Gempar Karoban menangis akibat dari kekuatan seruling yang melantunkan suara sedih. Nini Pertiwi menolong Marlan tiada lain ingin mengambil Wirasanti juga. Tapi Marlan, Acang dan temannya mencegahnya dan bertarung dengan Nini Pertiwi, tapi Marlan dan temannya tidak berhasil mencegahnya, karena tubuhnya dibuat kaku oleh Nini Pertiwi. Dan akhirnya Nini Pertiwi membawa Wirasanti ke alas Rambatan untuk di jadikan muridnya.
 

Di ceritakan di tempat lain, yaitu di kampung Karang Jago tempatnya ki Jalu Rampang. Si Rawing dan Banteng Wulung pamitan ke Ma Ukem dan yang lainnya untuk meninggalkan kampung Karang Jago, melalui jalan pesisir pantai Laut Selatan. Saat di tengah perjalanan pesisir pantai laut selatan si Rawing melihat seorang wanita yang mau bunuh diri dengan menceburkan diri ke laut ...   

Nah, biar gak penasaran silahkan lihat vidio DISINI atau dibawah ini ....

Lihat juga : 


Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
Comments
0 Comments